Guru IPS

130 Contoh Soal Perkembangan Islam & Kerajaan Islam di Indonesia (Pilihan Ganda & Essay)

Contoh soal perkembangan islam & kerajaan-kerajaan islam di indonesia pilihan ganda.

Contoh Soal Perkembangan Islam & Kerajaan Islam di Indonesia no 8-10

Contoh Soal Materi tentang Perkembangan Islam & Kerajaan Islam di Indonesia Uraian Essay

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "130 Contoh Soal Perkembangan Islam & Kerajaan Islam di Indonesia (Pilihan Ganda & Essay)"

Apakah ada kunci jawabannya atau tidak kak??

Maaf ya kawan, yang ini buat bahan belajar mengerjakan soal, jadi jawabannya dicari sendiri-sendiri ya. Makasih dah mampir kawanku, salam sukses :)

kasih kunci jawabannya dongg:(

Seperti yang sudah dijelaskan diatas ya kawanku :) Selamat belajar :)

Ada pertanyaan pilgan tentang sejarah Islam di Malaysia gk?

Maaf belum ada kak, semoga kedepannya ada ya. Terima kasih telah berkunjung kak :)

Home » Kerajaan » Kerajaan di Indonesia » Kerajaan Islam di Sulawesi

Kerajaan Islam di Sulawesi

gambar kerajaan islam di sulawesi

Diperkirakan mulai abad ke 15 Masehi, Agama Islam mulai masuk ke wilayah Sulawesi, terutama daerah Selatan. Kehidupan di lingkungan kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi membuat penyebarannya sangat progresif. Meskipun padaawalnya didominoasi oleh kerajaan Hindhu dan Budha, tapi seiring meningkatnya penganut agama Islam membuat munculnya beberapa kerajaan islam di Sulawesi.

Untuk lebih jelasnya, disini Kami akan membahas secara lengkap tentang nama-nama kerajaan Islam di Sulawesi beserta sejarah dan kehidupan masyarakatnya.

Nama-nama Kerajaan Islam di Sulawesi

Menariknya, kerajaan Islam di Sulawesi tidak hanya satu atau dua saja loh, tapi ada belasan nama nama kerajaan yang tercatat dalam sejarah. Setiap kerajaan bahkan mempunyai karakteristik kehidupan yang berbeda satu dengan lainnya, baik dalam bidang sosial, politik maupun budaya. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Kerajaan Tawaeli

kerajaan islam di sulawesi kalimantan dan indonesia timur

Dari catatan sejarah, Kerajaan Taweli menjadi Kerajaan Islam pertama di Sulawesi yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke 16. Lokasinya berada di Lembah Palu (sekarang bernama Kota Palu) yang pada masa kejayaan-nya mempunyai wilayah yang sangat luas dari Lasoani (sekarang: Donggala) hingga Ogoamas (sekarang: Mantikulore, Palu). Sebagai kerajaan Islam tertua, sehingga tidak banyak ditemukan peninggalan dari Kerajaan Tawaeli karena masyarakatnya dulu belum mengenal tulis menulis.

Tahun 1888 menjadi masa keemasan bagi Kerajaan Tawaeli yang pada saat itu dipimpin oleh Magau ke VI Yangge Bodu karena berhasil memperluas wilayah kerajaan. Sayangnya hampir tidak ada literature yang mengulas peninggalan Kerajaan Tawaeli selain foto Sudara Magau Yoto Labulembah.

2. Kerajaan Bolaang Mongondow

kerajaan islam di indonesia sulawesi

Pemerintahan Kerajaan Bolaang Mongondow berpusat di kawasan Sulawesi Utara yang pada saat itu sudah menganut sistem demokrasi konstitusional. Sesuai dengan namanya, masyarakat dari Kerajaan ini didominasi dari Suku Mongondow yang sebagian besar tinggal di daerah Gunung Komasaan. Uniknya, masyarakat pada saat itu sangat meyakini bahwa mereka berasal dari dua pasang suami istri, Gumulangit dan Tendeduata serta Tumotoibokat dan Tumotoiboko.

Keyakinan tersebut membuat penduduk Mongondow terpisah menjadi dua golongan dan dijadikan sebagai awal mula silsilah kekebaratan bangsa mereka. Dilihat dari sisi kehidupannya, suku bangsa Mongondow pada saat itu masih suka berpindah-pindah alias nomaden. Mereka memanafaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti berburu hewan di hutan, mencari umbi, menangkap ikan dan juga mengolah sagu.

Menjadi salah satu kerajaan Islam di Sulawesi, tapi sebenarnya banyak juga penduduk bangsa ini yang beragama lain. Bahkan nama-nama raja di Kerajaan Boolang Mongondow identik dengan nuansa Eropa, kurang lebih ada 24 pemimpin mulai dari era 1400 M – 1950.

3. Kerajaan Siang

kerajaan kerajaan islam di sulawesi

Kerajaan Siang juga menjadi salah satu kerajaan Islam yang berkembang di wilayah Jazirah Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bungoro. Daerah yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Siang sekarang ini bernama Desa Bori Appaka, Bungoro, Pangkajene, yang pernah disinggahi Kapal Portugis pada tahun 1542 dan 1548. Berdasarkan catatan sejarah, Kerajaan Gowa-Tallo yang sangat populer ternyata mengakui bahwa Kerajaan Siang lebih kuat dan besar dari mereka.

Kehidupan budaya masyarakat Kerajaan Siang dianggap sangat kultural dimana mereka meyakini tradisi turun temurun, salah satunya menyangkut perkawinan. Keluarga inti Kerajaan hanya bisa dinikahkan dengan kaum bangsawan dari Kerajaan lain seperti Tanete, Soppeng, Luwu dan Bone. Tujuannya untuk menjalin kekerabatan antar Kerajaan di Sulawesi Selatan dan memperluas area kepemimpinan. Kemunduran salah satu kerajaan Islam di Sulawesi ini diperkirakan mulai abad ke 16.

4. Kerajaan Bungku

gambar peninggalan kerajaan islam di sulawesi

Kerajaan Bungku adalah salah satu kerajaan Islam di Sulawesi yang wilayahnya berada di kawasan Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Morowali. Tidak banyak catatan sejarah yang membahas tentang kerajaan ini, tapi diketahui bahwa Kerajaan Bungku pernah ditaklukkan oleh pasukan Ternate (Tobelo). Pada tahun 1682, Kerajaan Bungku bahkan diambil alih oleh Gubernnur Padbrugge sebagai hukuman terhadap Sultan Ternate akibat aksi pemberontakan. Konon rumah yang dulunya dijadikan sebagai istana Raja Bungku masih berdiri kokoh sebagai salah satu peninggalan yang masih dijaga dengan baik. Makam Raja Bungku berada tepat di belakang rumah tersebut.

5. Kerajaan Soppeng

gambar kerajaan islam di sulawesi

Dilansir dari situs pemerintah Kabupaten Soppeng menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan yang jelas terkait asal usul Kerajaan Soppeng. Namun berdasarkan suatu tulisan sastra menyebutkan bahwa penduduk Kerajaan Soppeng mulanya berasal dari dua tempat berbeda, yakni Gattareng dan Sewo. Dalam suatu lontara tertulis bahwa sudah ada sistem pemerintahan sebelum dibentuknya Kerajaan Soppeng berdasarkan kesepakatan dari 60 Pemuka.

Konon menurut ceritanya, daerah Soppeng pernah mengalami kekeringan yang menyebabkan kekacauan di berbagai hal. Sehingga masyarakat memutuskan untuk mengangkat seorang tokoh pemimpin berdasarkan musyawarah hingga terbentuknya Kerajaan Soppeng. Sayangnya, tidak banyak informasi sejarah yang menceritakan terkait apa saja peninggalan dari salah satu kerajaan Islam di Sulawesi ini.

6. Kerajaan Parigi

kerajaan islam di sulawesi dan rajanya

Beralih ke kawasan Sulawesi Tengah, ada satu nama Kerajaan Islam yang cukup populer disini, yaitu Kerajaan Parigi. Sesuai dengan namanya, kerajaan tersebut berada di wilayah Parigi yang sudah berdiri sejak tahun 1515 dengan area meliputi Dolago, Toboli, Masigi dan Lantibu. Makagero menjadi raja pertama di Kerajaan Parigi atas lantikan dari Francisco Lesa, seorang gubernur Portugis.

Pada saat itu memang penjajah dari Portugis masih berkuasa di wilayah Sulawesi Tengah. Namun ketika Belanda ikut masuk ke daerah Parigi dengan tujuan menguasai wilayah, seluruh rakyat Kerajaan Parigi sepakat melawan mereka. Vinono, seorang putra mahkota, dengan tegas menolak kehadiran Belanda di kasawan Parigi dan sekaligus menjadi pemimpin aksi perlawanan tersebut.

Jika dilihat dari segi kehidupan sosialnya, masyarakat Kerajaan Parigi terbagi berdasarkan golongan strata sosial. Golongan paling rendah adalah Batua yang terdiri atas kaum budak. Golongan di atasnya bernama To Dea yang terdiri dari masyarakat Kerajaan Parigi biasa. Lalu di atasnya lagi ada golongan Totua Nungata yang merupakan tokoh-tokoh adat dalam masyarakat. Serta golongan tertinggi yaitu kelompok Maradika/ Madika yang terdiri dari orang-orang keturunan bangsawan.

7. Kerajaan Palu

kerajaan islam di sulawesi dan maluku

Kota Palu yang kita kenal saat ini ternyata dulunya berupa Kerajaan yang menyatukan empat kampung, yakni Boyantongo (sekarang: Kelurahan Baru), Tanggabanggo (sekarang: Kamonji), Panggovia (sekarang: Lere) dan Besusu (sekarang: Pandapa). Keempat kampung tersebut sepakat membentuk Dewan Adat atau Patanggota yang ditugaskan untuk memilih raja dan para pembantunya.

Kerajaan Palu memang cukup terkenal, beberapa nama Raja yang pernah memimpin diantaranya Pue Nggari, I Dato Labungulili, Malasigi, Daelangi, Lamakarakan, Radja Maili, Jodjokodi, Parampasi, Idjazah, Djanggola dan Tjatjo Idjazah. Peninggalan Kerajaan Palu yang paling terkenal adalah Souraja, sejenis bangunan yang dulunya dijadikan sebagai istana Raja, dan bahkan sangat disakralkan.

8. Kerajaan Tallo

contoh peta konsep kerajaan islam di sulawesi

Kerajaan Islam lainnya di Pulau Sulawesi adalah Kerajaan Tallo, erat kaitannya dengan sejarah Kerajaan Gowa. Bahkan seringkali disebut sebagai Kerajaan Gowa Tallo atau Kesultanan Makassar setelah Islamisasi. Namuan pada saat itu, Kerajaan Gowa danTallo terlibat perselisihan hingga terjadi pertempuran kedua kerajaan tersebut, dimenangkan oleh Gowa.

Sedikit membahas tentang sejarah Kerajaan Tallo, kerajaan ini muncul pertama kalinya pada abad ke-15 dengan wilayah meliputi Parang Loe, Moncong Loe, Pannampu dan Saumata. Dari seluruh silsilah Raja di Kerajaan Tallo yang paling populer dan berpengaruh adalah Karaeng Matoaya (masa pemerintahan 1593 – 1623) beserta anaknya sebagai penerus, Karaeng Pattingalloang (masa pemerintahan  1641 – 1654).

Karaeng Pattingalloang  menjadi Raja yang berhasil membawa Kesultanan Makassar mencapai puncak kejayaannya. Beberapa peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo diantaranya Benteng For Rotterdam, Batu Pallantikang, Masjid Katangka, Masjid Jongaya, Masjid Jami, Kompleks Makam Ketangka dan Istana Balla Lompoa.

9. Kedatuan Luwu

Kedatuan Luwu menjadi salah satu Kerajaan tertua di Pulau Sulawesi, tapi tidak ada catatan pasti terkait sejarah kerajaan ini. Namun beberapa cerita menyebutkan bahwa kerajaan ini menjadi yang pertama kalinya menerima agama Islam dari tiga ulama mahsyur asli Sulawesi.

Kehidupan sosial budaya disini tak banyak dibahas, tapi ada yang menyebutkan bahwa perekenomian masyarakat Kedatuan Luwu dikatakan cukup berkembang karena tanah di daerah mereka sangat subur. Salah satu peninggalakan kerajaan yang masih berdiri hingga saat ini adalah Masjid Jami yang berada di Kota Palopo menjadi bukti bahwa dulunya islam memang pernah berkembang di masa Kedatuan Lluwu.

10. Kerajaan Wajo

contoh soal kerajaan islam di sulawesi

Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang kita kenal saat ini dulunya adalah Kerajaan Islam yang cukup besar. Tepatnya pada era abad ke-15 pertama kalinya Kerajaan Wajo didirikan dan menjadi kelanjutan dari Kerajaan Cinnotabi. Uniknya, pendirian Kerajaan ini dimulai dari pembentukan komunitas Danau Lampulung yang dipimpin oleh seseorang bergelar Puangnge ri Lampulung (tidak diketahui nama aslinya).

Komunitas tersebut semakin berkembang dan memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Saebawi. Tak berselang lama, Puangnge ri Lampulung meninggal dunia dan digantikan oleh Puang ri Tempeengeng. Kerajaan Wajo secara resmi baru memeluk Islam pada tahun 1610 dibawah kepemimpinan La Sangkuru Patau Mulajaji Sultan Abdurahman. Beberapa peninggalan Kerajaan Wajo yang masih ada hingga saat ini diantaranya Geddongnge, Mushola Tua Menge, Saoraja Mallangga, Goa Nippon dan Makam La Maddukkelleng.

11. Kerajaan Buol

contoh kerajaan islam di sulawesi

Kerajaan Islam lainnya di Provinsi Sulawesi bernama Kerajaan Buol, dilihat dari peta berlokasi di Kabupaten Toli Toli. Perkembangan kerajaan ini diketahui mulai dari tahun 1380-an M pada masa pemerintahan Raja Ndubu I. Pusat pemerintahan berpindah ke Lamolan sejak kepemimpinan digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika.

Pasca meninggalnya Anogu Rlipu, gelar raja diberikan kepada Bokidu yang menurut riwayatnya menjadi raja pertama yang beragama Islam. Sayangnya, tidak banyak informasi catatan sejarah yang menuliskan bagaimana kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di Kerajaan Ini.

12. Kerajaan Muna

kerajaan islam di sulawesi barat

Di wilayah Sulawesi Tenggara berdiri sebuah Kerajaan besar bernama Kerajaan Muna, tepatnya mulai dari tahun 1210. Kerajaan yang berada di Pulau Muna ini dipimpin oleh Syekh Al Wahid keturunan Bani Abasiah yang menjadi raja pertama disini. Periode tahun 1517 hingga 1630, Kerajaan Muna pernah terlibat dalam pemberontakan untuk melawan penjajahan di Sulawesi.

Sementara untuk kehidupan masyarakat di Kerajaan ini mayoritas bergerak di sektor perikanan dan pertanian. Sehingga jika dilihat dari perekonomiannya penduduk Kerajaan Muna terbilang cukup maju dan tidak kekurangan. Mereka bahkan melakukan penjualan hasil hutan ke luar daerah untuk meningkatkan pendapatan lokal di Kerajaan.

13. Kerajaan Toli-toli

kerajaan islam di sulawesi beserta penjelasanny

Mitos yang masih diyakini oleh masyarakat menyebutkan bahwa masyarakat Toli Toli berasal dari tiga manusia kayangan yang memutuskan untuk ke bumi. Mereka datang dengan cara yang berbeda, yaitu melalui bambu Emas, Bumbung Lanjat dan Rotan. Terlepas dari benar atau tidaknya mitos tersebut, Kerajaan Toli-Toli memang pernah ada dan bahkan sempat mencapai masa kejayan.

Puncak keemasan tersebut dicapai saat Islam masuk di kehidupan Kerajaan Toli-Toli pada abad ke-17 yang dibawa oleh seorang Mubalig. Nama Toli-Toli pernah diubah menjadi Tontoli pada 5 Juli 1858 dan peresmiannya ditandatangani oleh Dirk Francois dari pihak Belanda. Kemudian diubah lagi menjadi Tolitoli pada tahun 1918 dan diresmikan oleh Raja Haji Mohammad Ali pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Meskipun tidak lagi dalam bentuk kerajaan, tapi hingga sekarang masih ada turunan Kerajaan Toli-Toli dan dipimpin oleh Haji Mohammad Saleh Bantilan (bupati Toli Toli saat ini.

14. Kerajaan Banggai (abad 16)

kerajaan islam di sulawesi gowa tallo

Keberadaan Kerajaan Banggai diketahui tertulis dalam buku Nagarakretagama oleh Mpu Prapanca pada masa Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini pada awalnya hanya menguasai daerah Pulau Banggai saja, tapi terus meluas hingga ke daratan Sulawesi Tengah bagian Timur. Kerajaan Banggai dibentuk dari hasil peleburan 4 kerajaan kecil, dan menariknya mereka memiliki sistem pemerintahan demokratis. Pemilihan Raja tidak berdasarkan keturunan, melainkan hasil suara dari lembaga legislatif sejenis DPR dengan melihat kualitas calon Raja.

15. Kesultanan Makassar

salah satu kerajaan islam di sulawesi adalah

Kesultanan Makassar dibentuk karena beberapa Kerajaan kecil mengalami pertikaian dan diselesaikan dengan cara disatukan. Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo menjadi cikal bakal dibentuknya Kesultanan Makassar sekaligus upaya penyebaran islam di provinsi Sulawesi. Awalnya memang tidak banyak membuahkan hasil, termasuk kegagalan Sultan Baabullah yang ingin mendorong penguasa Gowa-Tallo agar mau memeluk Islam.

Agama Islam baru masuk dan menguat pertama kalinya di Makassar berkat usaha dari Datok Ribandang dari Minangkabau. Kesultanan Makassar mencapai puncak kejayaannya karena beberapa faktor, diantaranya memiliki letak kerajaan yang strategis, pelabuhan yang baik serta runtuhnya Malaka di tangan Portugis. Salah satu raja yang berpengaruh terhadap perkembangan Kesultan Makassar adalah Sultan Alauddin yang memimpin pada tahun 1591 – 1639.

Beliau menjadi raja pertama di Kesultanan Makassar yang membawa masyarakat untuk terjun dalam bidang pelayanan dan perdagangan. Namun masa keemasan Kesultanan Makassar baru memuncak setelah kepemimpinan diambil alih oleh Sultan Hassanudin (1653 – 1669). Sultan Hassanudin mendapat julukan sebagai Ayam Jantan Dari Timur berkat kegigihannya dalam memperjuangkan wilayah Makassar.

Dilihat dari kehidupan sosialnya, masyarakat yang tinggal di bawah Kesultanan Makassar dibedakan atas tiga golongan yaitu Karaeng (keluarga raja), Tusamaraq (rakyat biasa) dan Ata (hamba sahaya). Penyebab runtuhnya Kesultanan Makassar akibat adanya kegiatan perdagangan bebas yang membuat kerajaan harus bertikai dengan Belanda. Beberapa peninggalan Kesultanan Makassar yang masih ada diantaranya Fort Rotterdam, Makam Raja-raja dan Masjid Katangka.

16. Kesultanan Gorontalo (1300 – 1878)

kerajaan islam di sulawesi selatan adalah

Kerajaan yang berada di Sulawesi bagian utara ini mulanya disebut Kerajaan Hulonthalo dimana menjadi salah satu kerajaan terbesar di jazirah Gorontalo. Raja pertama yang memimpin adalah Raja Humalanggi pada periode 1300 hingga 1385. Kesultanan Gorontalo baru menjadi menjadi Kerajaan Islam pada pasa kepemimpinan Sultan Amai (1523 – 1550) yang mengubah istilah Raja menjadi Sultan.

Wilayah kekusaan Kesultanan Gorontalo meliputi area perbatasan dengan Kerajaan Suwawa, Kerajaan Limboto dan kerajaan Bolango. Berbeda dengan kerajaan lainnya, sistem pemerintahan di Kesultanan Gorontalo memperbolehkan seorang perempuan untuk menjadi Raja atau pemimpin. Dari catatan sejarahnya memang menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat Kesultanan Gorontalo sudah mengenal kesetaraan kedudukan perempuan dan laki-laki.

Salah satu peninggalan Kesultanan Gorontalo yang paling terkenal adalah Benteng Ohana, saat ini dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah. Benteng tersebut dibangun pada tahun 1522 oleh Raja Ilato sebagai pertahanan yang dibuat dari batu kapur, pasir serta telur Burung Maleo.

17. Kesultanan Bone (abad 17)

kerajaan islam pertama di sulawesi adalah

Kesultanan Bone juga termasuk Kerajaan Islam yang ada di Sulawesi bagian barat daya, dulunya disebut dengan Akkarungeng ri Bone. Berdasarkan peta konsep-nya, Kesultanan Bone menguasai hingga 2600 km persegi wilayah Provinsi Sulsel. Awal terbentuknya dimulai pada abad ke XIV saat kehadiran Tomanurung ri Matajang MatasilompoE.

Kesultanan Bone sendiri pernah memenangkan perang saat melawan Daru Luwu Dewaraja dari Kerajaan Luwu, dari disinila mulai muncul dinamika politik militer. Namun, agama Islam baru diterima pada masa Arumpone La Tenripale Matinroe ri Tallo Arumpone ke-12, sebelumnya sempat mendapatkan beberapa penolakan. Masa keemasan Bone tercapai pasca Perang Makassar pada tahun 1667-1669 yang menjadikan keberadaan Kerajaan Bone sebagai kerajaan paling dominan di bagian selatan Sulawesi.

18. Kesultanan Buton (1332 – 1911)

kerajaan islam di sulawesi utara

Awalnya bernama Kerajaan Buton, yang berada di Kepulauan Buton Sulawesi Tenggara. Nama Pulau Buton sendiri sudah dikenal sejak jaman Kerajaan Majapahit yang tertulis dalam buku Kakawin Nagarakretagama karangan Mpu Prapanca. Raja Buton, Mulae Sangia i-Gola, memeluk agama islam sejak bertemu Sayid Jamaluddin al-Kubra.

Begitu juga dengan raja ke-6 juga diislamkan oleh Syeikh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman al-Fathani dari Johor. Pada masa pemerintahan raja ke-6 itulah Kerajaan Buton resmi menjadi Kerajaan Islam di Sulawesi, kemudian berganti nama menjadi Kesultanan Buton. Wilayah kekuasaan Kesultanan Buton cukup strategis sehingga membuat para pedagang dari Eropa, India, Arab maupun China lebih memilih jalur selatan Kalimantan agar sampai ke Maluku saat mencari rempah-rempah.

Pada saat itu, perekonomian masyarakat Kesultana Buton memang sudah cukup maju karena mereka menggunakan mata uang untuk bertransaksi (mata uang disebut Kampua yang terbuat dari kain tenun). Kesultanan Buton juga menganut sistem hukum yang tegas, tanpa membedakan kasta.

19. Kesultanan Gowa (1300-Kini)

Kesultanan Gowa menjadi Kerajaan Islam di Sulawesi yang paling terkenal, saat ini wilayahnya menjadi Kabupaten Gowa. Bersama Tallo, Gowa pernah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-17. Namun pada akhir 1660-an, Gowa kalah dalam Perang Makassar yang membuat kerajaan ini harus menyerahkan wilayah kekusaan.

Kehidupan masyarakat Gowa sendiri mayoritas adalah pedagang dan nelayan, dimana mereka sangat mematuhi norma adat dan aturan agama Islam. Meskipun cukup maju, masyarakat Gowa masih dibedakan berdasarkan golongan bangsawan, rakyat biasa, dan golongan bawah. Dari kebudayaannya, masyarakat Kesultanan Gowa sering membuat benda-benda budaya yang berkaitan dengan pelayaran, seperti kapal Pinisi dan Lombo.

Membicarakan tentang nama-nama Kerajaan Islam di Sulawesi memang tidak terlepas dari sejarah panjang mulai dari sebelum masehi. Apalagi Islam bukan agama asli Provinsi Sulawesi, melainkan dibawa oleh tokoh-tokoh penyebar Islam di Indonesia. Semoga informasi di atas bisa jadi pengetahuan dan wawasan bagi pembaca terkait kerajaan-kerajaan Islam di Provinsi Sulawesi.

' src=

Halo, aku Siva. Selain suka nulis apa saja, aku juga hobi makan dan main game, hehe :)

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

selasar.com

Tinggalkan komentar Batalkan balasan

Kompas.com

  • Mode Terang

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • EV Leadership
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Relationship
  • Beauty & Grooming
  • Sadar Stunting
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Kerajaan Islam di Sulawesi

Kompas.com skola, gama prabowo,, serafica gischa.

Tim Redaksi

Gama Prabowo

Penulis serafica gischa.

Kerajaan Gowa-Tallo menerapkan konsep dwitunggal kerajaan. Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, bersatunya kerajaan Gowa dan Tallo terjadi pada tahun 1603.

Sultan Alaudin (raja Gowa) bekerja sama dengan Sultan Adullah (raja Tallo) untuk menggabungkan kerajaan demi meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan kerajaan.

Corak ekonomi Gowa-Tallo adalah maritim dan perdagangan. Gowa-Tallo berperan sebagai pelabuhan transit bagi para pedagang internasional.

Pelabuhan Somba Opu (Makassar) menjadi pelabuhan transit favorit pedagang dari Timur Tengah, Asia, bahkan Eropa pada abad 15 – 17 Masehi. Kerajaan ini mendapatkan pemasukan yang besar dari aktivitas perdagangan pelabuhan Somba Opu.

Pada perkembangannya, Kerajaan Gowa Tallo melakukan beberapa penaklukan terhadap kerajaan kecil di Sulawesi seperti kerajaan Bugis dan Bone. Penaklukan tersebut dilakukan untuk menambah wilayah kekuasaan dan menyebarkan Islam di Sulawesi.

Baca juga: Saluran Islamisasi Nusantara

Kerajaan Wajo merupakan salah satu kerajaan Islam di kawasan Sulawesi Selatan. Kerajaan ini mampu memperluas wilayah kekuasaan dan mengajak kerajaan kecil lain untuk bergabung dalam kerajaan Bugis pada sekitar abad 16 M.

Kerajaan Wajo resmi memeluk Islam pada tahun 1610. Islamisasi kerajaan Wajo dilakukan oleh Gowa-Tallo melalui peperangan. Gowa-Tallo berhasil menaklukan kerajaan Wajo, Bone dan Soppeng dan mengislamkan rakyat kerajaan tersebut.

Kerajaan Bone berdiri pada awal abad 14 Masehi oleh Manurunge Ri Matajang. Proses lahirnya Kerajaan Bone berawal dari kehadiran seorang Tomanurung yang merupakan bangsawan sekaligus penguasa sentral kerajaan Bone.

Dalam jurnal Kerajaan Bone dalam Lintasan Sejarah Sulawesi Selatan (2017) karya Anzar Abdullah, Islamisasi kerajaan Bone dilakukan oleh Sultan Alauddin dari Kerajaan Gowa-Tallo.

Baca juga: Kerajaan Islam di Kalimantan

Proses Islamisasi kerajaan Bone dilakukan dengan jalan peperangan. Pada tahun 1611 M Sultan Alauddin dapat menaklukan kerajaan Bone dan menjadikannya sebagai kerajaan Islam dibawah kekuasaan Gowa-Tallo.

Tag daftar kerajaan islam kerajaan islam nusantara penyebaran islam Perkembangan Islam di Sulawesi kerajaan Islam di Sulawesi

Logo Parapuan

Kerajaan Islam di Jawa

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Kerajaan Islam di Sumatera

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama dan Terbesar di Utara Jawa

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Sendi yang Terdapat Pada Pertemuan antara Tulang'

Jawaban dari Soal "Sendi yang Terdapat Pada Pertemuan antara Tulang"

6 Faktor Penyebab Utama Kebangkrutan VOC

6 Faktor Penyebab Utama Kebangkrutan VOC

Suatu Wilayah Dikatakan Sebagai Pusat Pertumbuhan

Suatu Wilayah Dikatakan Sebagai Pusat Pertumbuhan

Apa Sumber Energi Semua Makhluk Hidup di Bumi?

Apa Sumber Energi Semua Makhluk Hidup di Bumi?

4 Kegunaan Sejarah 

4 Kegunaan Sejarah 

Kalimat Berita dan Definisi diakhiri dengan Tanda Titik, Berikut Penjelasannya

Kalimat Berita dan Definisi diakhiri dengan Tanda Titik, Berikut Penjelasannya

Dampak Kolonialisme dalam Bidang Budaya 

Dampak Kolonialisme dalam Bidang Budaya 

Apakah Mirage dan Fatamorgana itu Sama? 

Apakah Mirage dan Fatamorgana itu Sama? 

13 Hal yang Terjadi Jika Generasi Muda Minim Literasi Digital

13 Hal yang Terjadi Jika Generasi Muda Minim Literasi Digital

Jawaban dari Soal 'Lensa Mata Memfokuskan Cahaya'

Jawaban dari Soal "Lensa Mata Memfokuskan Cahaya"

30 Contoh Kalimat yang Menggunakan Tanda Petik Tunggal

30 Contoh Kalimat yang Menggunakan Tanda Petik Tunggal

20 Sikap yang Harus Ditunjukkan Agar Terhindar dari Perilaku Dusta

20 Sikap yang Harus Ditunjukkan Agar Terhindar dari Perilaku Dusta

Jawaban dari Soal 'Darah Kaya Oksigen Dialirkan ke Seluruh Tubuh'

Jawaban dari Soal "Darah Kaya Oksigen Dialirkan ke Seluruh Tubuh"

Jawaban dari Soal 'Pangan yang Aman adalah'

Jawaban dari Soal "Pangan yang Aman adalah"

Kepanjangan dari Jalan Tol dan Manfaat Manajemennya 

Kepanjangan dari Jalan Tol dan Manfaat Manajemennya 

Pesan jokowi ke faldo maldini: tak usah kampanye besar, blusukan saja ke kampung-kampung, faldo maldini ungkap pertemuan dengan jokowi, tanya cara menangi pilkada, huawei kuasai pasar smartwatch dan smartband dunia, penjualan mobil tahun ini sulit tembus 900.000 unit, toyota tanggapi periklindo yang tolak insentif hybrid, now trending.

Tiga Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dipulangkan, Pakar Sebut Sesuai Aturan

Tiga Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dipulangkan, Pakar Sebut Sesuai Aturan

Ke Aceh, Presiden Bakal Buka PON hingga Resmikan Jalan Tol

Ke Aceh, Presiden Bakal Buka PON hingga Resmikan Jalan Tol

Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Indonesia Vs Australia: SUGBK Full, Suporter Tambah Kekuatan Garuda

Indonesia Vs Australia: SUGBK Full, Suporter Tambah Kekuatan Garuda

Pesan Jokowi ke Faldo Maldini: Tak Usah Kampanye Besar, Blusukan Saja ke Kampung-kampung

Mungkin Anda melewatkan ini

Cara Menyebut Pecahan dan Desimal dalam Bahasa Inggris

Cara Menyebut Pecahan dan Desimal dalam Bahasa Inggris

Operasi dan Istilah Matematika dalam Bahasa Inggris

Operasi dan Istilah Matematika dalam Bahasa Inggris

Ordinal Number: Pertama, Kedua, Ketiga dalam Bahasa Inggris

Ordinal Number: Pertama, Kedua, Ketiga dalam Bahasa Inggris

Bedanya Few dan Little dalam Bahasa Inggris

Bedanya Few dan Little dalam Bahasa Inggris

Kerajaan Islam di Papua

Kerajaan Islam di Papua

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Pasangiklan.com
  • GridOto.com
  • BolaSport.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Kabar Palmerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform

logo-Kompas.com

Kesultanan Gowa-Tallo Masa Islam: Sejarah, Peninggalan, Daftar Raja

Sejarah Kesultanan Gowa-Tallo Masa Islam & Peninggalannya

tirto.id - Secara garis besar, sejarah Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan terbagi dalam dua zaman, yaitu masa sebelum memeluk Islam dan masa setelah memeluk Islam. Setelah menjadi kerajaan bercorak Islam, label kerajaan pun berganti menjadi Kesultanan Gowa-Tallo.

Gowa-Tallo semula adalah satu kerajaan, yakni Kerajaan Gowa, yang kemudian sempat terpecah menjadi dua dengan hadirnya Kerajaan Tallo. Hal itu terjadi pada perjalanan abad ke-15 Masehi usai era kepemimpinan Tonatangka Lopi (1420-1445).

Karaeng Loe kemudian turun ke muara Sungai Tallo dan mendirikan kerajaan baru bernama Tallo. Dua kerajaan kembar ini berpolemik selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya, setelah tahun 1565, Gowa dan Tallo bersatu dengan kesepakatan rua Karaeng se’re ata atau "dua raja, seorang hamba".

Setelah bersatu kembali, kerajaan ini disebut Kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar. M.C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008), mengungkapkan, ada sistem pembagian kekuasaan, yaitu raja berasal dari garis keturunan Gowa, sedangkan perdana menterinya berasal dari garis Tallo.

  • Sejarah Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi, Tokoh Delegasi
  • Sejarah Awal Kerajaan Gowa-Tallo Pra Islam & Daftar Raja-Raja
  • Sejarah Perang Paregreg: Awal Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Gowa-Tallo pada Masa Islam

Kerajaan Gowa pada masa sebelum masuknya Islam dimulai sejak era kepemimpinan penguasa pertama, Tumanurung, sampai dengan Tonipasulu (berkuasa hingga tahun 1593).

Sedangkan pemerintahan Gowa-Tallo setelah masuknya Islam dimulai sejak era I Mangarangi Daeng Manrabbia (1593-1639) yang melanjutkan takhta Tonipasulu.

Mangarangi memeluk agama Islam dan menjadi pemimpin dengan gelar Sultan Alauddin I. Sejak saat itu, label kerajaan pun berubah menjadi Kesultanan Gowa-Tallo.

Masuknya pengaruh Islam ke Gowa sempat memantik polemik di kalangan etnis Makassar dan Bugis. Kesultanan Gowa saat mengajak kerajaan-kerajaan tetangga seperti Bone, Sopeng, dan Wajo untuk menerima Islam, namun ditolak.

Penolakan tersebut menyebabkan Gowa menyerang Bone dan menaklukkannya. Dikutip dari Sejarah, Masyarakat, dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (1998) karya Mattulada, setelah proses pengislaman ini, terciptalah ketentraman di kalangan kerajaan-kerajaan di tanah Bugis.

  • Wafatnya Sang Ayam Jantan dari Timur Akhiri Kejayaan Gowa
  • Sejarah Kerajaan Kanjuruhan dan Isi Prasasti Peninggalannya
  • Sejarah Kerajaan Kahuripan, Lokasi, & Peninggalan Raja Airlangga

Sultan Hasanuddin & Perjanjian Bungaya

Kesultanan Gowa mencapai masa kejayaannya ketika dipimpin oleh Sultan Hasanuddin atau yang dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur.

Ahmad M. Sewang dalam Islamisasi Kerajaan Gowa Abad XVI sampai Abad XVII (2005) mengungkapkan, Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa ke-16, atau Sultan Gowa ke-3 sejak kerajaan ini mulai memeluk Islam.

Saat Sultan Hasanuddin memimpin, Kesultanan Gowa-Tallo mencapai puncak kejayaan, termasuk berhasil menguasai jalur perdagangan di Nusantara bagian timur.

Ketika VOC dari Belanda mulai berusaha menancapkan pengaruhnya di Makassar, terjadilah serangkaian perang pertanda perlawanan dari Kesultanan Gowa-Tallo di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin.

Peperangan pun melibatkan antara Kesultanan Gowa melawan VOC yang dibantu dengan Bone. Perang ini pun berakhir dengan digelarnya Perjanjian Bongaya pada 1667.

Dikutip dari buku Sejarah Maritim Indonesia (2006) karya Agus Supangat dan kawan-kawan, banyak pasal yang merugikan Gowa dalam isi Perjanjian Bongaya dan terpaksa harus diterima Sultan Hasanuddin.

Perjanjian Bongaya ini sekaligus menjadi awal dari keruntuhan Kesultanan Gowa-Tallo yang kemudian benar-benar terjadi setelah Sultan Hasanuddin wafat pada 12 Juni 1670.

  • Arung Palakka di antara Gelar Pahlawan dan Pengkhianat
  • Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Lokasi, & Pusat Agama Buddha
  • Sejarah Proses Masuknya Agama Kristen Katolik ke Indonesia

Peninggalan Kesultanan Gowa

  • Istana Balla Lompoa terletak Kabupaten Gowa
  • Istana Tamalate terletak di Kabupaten Gowa
  • Masjid Katangka terletak di Kabupaten Gowa
  • Benteng Somba Opu terletak di Kabupaten Gowa
  • Benteng Fort Rotterdam yang terletak di Makassar

Daftar Pemimpin Kesultanan Gowa

Masa Pra-Islam

  • Tumanurung Bainea (awal abad ke-14)
  • Tamasalangga Baraya (1320 -1345)
  • I Puang Loe Lembang (1345-1370)
  • I Tuniata Banri (1370-1395)
  • Karampang Ri Gowa (1395-1420)
  • Tunatangka Lopi (1420-1445)
  • Batara Gowa Tuniawangngang Ri Paralakkenna (1445-1460)
  • Pakere Tau Tunijallo Ri Passukki (1460)
  • Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi Kallonna (1460-1510)
  • I Manriwagau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tunipallangga (1510 -1546)
  • I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta (1546-1565)
  • I Manggorai Daeng Mammeta Karaeng Bontolangkasa Tunijallo (1565)
  • I Tepu Karaeng Daeng Parabbung Tunipasulu (1565-1590)
  • Sultan Alauddin I (1593-1639)
  • Sultan Malikussaid (1639-1653)
  • Sultan Hasanuddin (1653-1669)
  • Sultan Amir Hamzah (1669-1674)
  • Sultan Mohammad Ali (1674-1677)
  • Sultan Abdul Jalil (1677-1709)
  • Sultan Ismail (1709-1711)
  • Sultan Najamuddin (1711-….)
  • Sultan Sirajuddin (….-1735)
  • Sultan Abdul Chair (1735-1742)
  • Sultan Abdul Kudus (1742-1753)
  • Sultan Maduddin (1747-1795)
  • Sultan Zainuddin (1767-1769)
  • Sultan Abdul Hadi (1769-1778)
  • Sultan Abdul Rauf (1778-1810)
  • Sultan Muhammad Zainal Abidin (1825-1826)
  • Sultan Abdul Kadir Aididin (1826-1893)
  • Sultan Muhammad Idris (1893-1895)
  • Sultan Muhammad Husain (1895-1906)
  • Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin (1906-1946)
  • Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin (1946-1957)
  • Andi Kumala Andi Idjo (Sejak 2020)

Artikel Terkait

Sejarah kedaulatan kesultanan buton yang kerap dianggap pengkhianat, daftar kerajaan bercorak islam di sulawesi & sejarah singkatnya, sejarah perjanjian bongaya: latar belakang dan isinya, sejarah masjid tua katangka al-hilal: peninggalan kesultanan gowa, kisah kiai cokro, tongkat pusaka pangeran diponegoro, konsistensi ivan ubah limbah kaca jadi karya seni yang mendunia, anggota dprd termuda rizki iskandar dicibir karena bolos kuliah, curhat sara ditegur gerindra saat undang tokoh dari parpol lain, ace hardware pamit dari indonesia, pastikan tak ada phk, utak-atik menyunat anggaran pendidikan dari apbn, biar apa, tiktoker raup cuan dari panggung live streaming bkt duren sawit, dua wna dideportasi usai ikut demo ojek online di jakarta, ombudsman minta pemerintah beri penjelasan soal e-materai error, jcw: apbd rentan disalahgunakan petahana dalam pilkada, pembangunan bandara ikn ditargetkan rampung pada desember 2024, menag sebut pagelaran mtq bukan hanya milik umat islam, jokowi sebut media massa arus utama mulai terdesak medsos, jokowi bicara moral saat buka acara mtq nasional di samarinda, gerindra sebut prabowo masih susun kabinet jelang pelantikan, pramono-rano prediksi indonesia menang tipis atas australia, prediksi bahrain vs jepang wcq 2026: berapa gol, samurai biru, jadwal opening ceremony pon 2024 aceh-sumut & daftar cabor, jadwal voli bhayangkara vs kuwait live tv & klasemen avc 2024, prediksi kolombia vs argentina wcq 2026: balas dendam final copa, klasemen akhir paralimpiade 2024: indonesia 14 medali, posisi 49, jadwal arrc sepang 2024 & update klasemen: tayang live di mana.

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

5 Kerajaan Islam di Sulawesi, Gowa Tallo hingga Buton

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) mengenakan mahkota Kesultanan Buton serta pakaian adat saat prosesi penganugerahan gelar kehormatan di Keraton Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9/2022). Presiden dalam kunjungan kerjanya di Kepulauan Buton Sulawesi Tenggara dianugerahi gelar adat dan budaya bergelar La Ode Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara dari Sultan Buton ke-40 sekaligus dinyatakan menjadi warga, kerabat serta sesepuh Kesultanan Buton. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.

Salah satu bukti nyata perkembangan Islam di Sulawesi ialah tersebarnya kerajaan dengan corak agama Islam. Munculnya kerajaan Islam tidak hanya menunjukkan perkembangan keagamaan, tetapi juga menunjukkan perkembangan pemerintahan di Indonesia.

Beberapa kerajaan di Sulawesi bahkan sudah muncul pada abad ke-14 dan 15. Kerajaan ini juga tak hanya menyebarkan agama Islam tetapi juga ikut melawan penjajahan.

Berikut ini 5 kerajaan bercorak Islam yang ada di Sulawesi beserta sejarah singkatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Kerajaan Islam di Sulawesi:

1. kerajaan gowa-tallo.

Mengutip laman detikHikmah , kerajaan Gowa Tallo adalah dua kerajaan yang biasa disebut sebagai Kerajaan Makassar. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan terbesar dan tersukses di Sulawesi Selatan.

Pada laman milik Universitas Islam An Nur Lampung dijelaskan bahwa kerajaan Gowa Tallo mengalami puncak masa jayanya di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin yang dikenal anti kepada dominasi asing.

Ia diberikan julukan oleh Belanda sebagai Ayam Jantan dari Timur akibat keberanian yang dimilikinya untuk memimpin secara langsung pasukannya dalam peperangan melawan VOC.

Adapun beberapa peninggalan sejarah kerajaan Gowa Tallo, antara lain Balla Lompoa (istana tempat kediaman Raja Gowa), Benteng Somba Opu, Benteng Rotterdam, Masjid Tua Katangka, dan kompleks kuburan Raja Tallo dan Gowa.

2. Kerajaan Bone

Kerajaan Bone pertama kali didirikan pada tahun 1330 M oleh Raja Bone ke-1 atau Manurunge ri Matajang.

Mengutip laman Bone.go.id, kerajaan ini baru mencapai puncak jayanya pada akhir abad ke-17 di bawah pemerintahan La Tenritatta Arung Palakka.

Menariknya, kerajaan Bone telah menerapkan sistem demokrasi yang pada masa tersebut ditunjukkan dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam terminologi politik.

Hal tersebut dibuktikan melalui penerapan kepentingan rakyat melalui dewan adat, yaitu 'Ade Pitue', atau tujuh pejabat adat yang mewakili rakyat dengan posisi sebagai penasihat raja.

Selain itu, kerajaan Bone juga memiliki hubungan diplomasi yang kuat dengan kerajaan lainnya yang tergambar melalui perjanjian dan ikrar bersama antara kerajaan Bone, Wajo dan Soppeng. Ikrar ini ditujukkan untuk memperkuat ketiga kerajaan dalam menghadapi tantangan dari luar.

Ajaibnya, kerajaan ini terus berkembang hingga pada Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959, wilayah ini menjadi Daerah Tingkat II Bone, merupakan bagian dari wilayah NKRI.

3. Kerajaan Wajo

Kerajaan Wajo telah didirikan sejak tahun 1399, tetapi kerajaan ini baru secara resmi memeluk agama Islam pada tahun 1610.

Dikutip dari laman Wajokab.go.id, kerajaan ini berawal dari kontrak sosial antara rakyat dan pemimpin adat untuk membentuk kerajaan Wajo.

Di sisi lain, kerajaan ini dikatakan berawal dari putri Kerajaan Luwu yang diasingkan karena penyakit. Setelah ia sembuh, ia dan pasukannya membangun masyarakat baru dan menikah dengan seorang pangeran dari Bone (ada yang berpendapat berasal dari kerajaan Soppeng) dan melahirkan raja-raja Wajo.

Masa kejayaan kerajaan Wajo terjadi pada abad ke-15 di bawah kepemimpinan La Tadampare Puang Ri Maggalatung Arung Matowa atau raja Wajo ke-6. Kerajaan ini kemudian membentuk aliansi dengan kerajaan Bone dan Soppeng untuk melawan kerajaan Gowa Tallo.

Aliansi ini kemudian pecah karena Wajo memilih untuk memihak kerajaan Gowa sedangkan Bone dan Soppeng memihak Belanda. Kekalahan Gowa menyebabkan Wajo mengalami pengepungan oleh armada gabungan Bone.

4. Kerajaan Soppeng

Melansir laman Kemdikbud, pemerintahan kerajaan Soppeng dimulai pada tahun 1300 di bawah kepemimpinan Latammalala Petta Manurunng Eri Sekkanyili. Ajaibnya, kerajaan ini mengalami pergantian datu (raja) yang memimpin sebanyak 36 kali dalam 657 tahun.

Kerajaan ini baru secara resmi memeluk agama Islam pada tahun 1609, di bawah kepemimpinan raja XIV yaitu 'BeowE'. Setelahnya, perubahan pemerintahan pada kerajaan ini terjadi dengan tidak begitu saja meninggalkan sistem-sistem lama.

Setelah menjadikan kerajaan Soppeng bercorak Islam, semua hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan kerajaan selalu ditinjau baik dan buruknya dengan dasar syariat agama Islam sebagai dasarnya.

5. Kesultanan Buton

Mengutip laman detikSulsel , pada awalnya bentuk pemerintahan Buton adalah kerajaan, tetapi karena pengaruh agama Islam, bentuk pemerintahannya kemudian diubah menjadi kesultanan.

Islam dijadikan agama secara resmi oleh kesultanan ini pada tahun 1511 di bawah pemerintahan raja kelima. Kendati demikian, agama Islam disinyalir telah masuk jauh sebelum tahun tersebut dan penyebarannya diperkuat oleh kedatangan Syeikh Abdul Wahid.

Penyebaran agama Islam dimulai dari keluarga dan kerabat yang mulai menjalankan beberapa kewajiban agama. Barulah setelah masyarakat Buton mulai menerima ajaran Islam, ajaran ini diteruskan sebagai kekuatan politik dan mulai disebarkan secara legal.

20D

Cara Warga Lawan Cuaca Panas di Jerman

Baju kustin yang dipakai jokowi di hut ri dulu dikenakan sultan kutai, begini maknanya, 16 kekaisaran dan dinasti besar di dunia islam, ada umayyah dan abbasiyah, peninggalan kerajaan mataram kuno, ada gua hingga petirtaan, ini arti lukisan cadas tertua yang ditemukan di sulsel, bermakna spiritual, jokowi resmikan gedung kesehatan ibu-anak rsup makassar, telan biaya rp 712 m, usai surabaya, jokowi-iriana lanjut ke makassar untuk resmikan rs kemenkes, properti luar jawa menggeliat, pengembang sasar makassar bikin hunian mewah, heboh oknum tni todongkan pistol-ancam ketua bappilu gerindra sulsel.

Jokowi Ngantor di IKN Selama 40 Hari, Mulai Besok hingga Jelang Purnatugas

Universitas Indonesia

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Universitas Gadjah Mada

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Universitas Diponegoro

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Universitas Airlangga

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Institut Pertanian Bogor

Live Chat Klik Di Sini!

default-logo

Perlu Tahu, Sejarah Masuknya Islam di Sulawesi

  • 11 February 2018
  • Suaramuslim.net

Perlu Tahu, Sejarah Masuknya Islam di Sulawesi

Suaramuslim.net – Sulawesi, salah satu destinasi wisata yang memiliki kekayaan lokal, baik sejarah, kebudayaan dan alamnya. Lalu bagaimana sejarah dan perkembangan Islam di tempat yang eksotik ini? Berikut ulasannya.

Kronologi dan perkembangan Islam di Sulawesi masih  membutuhkan pengkajian yang mendalam agar sejarahnya lebih objektif.  Kehadiran budaya Islam pertama kali di kerajaan Gowa jauh sebelum diterimanya agama Islam sebagai agama resmi kerajaan. Agama Islam dibawa oleh para  pedagang muslim dari Arab, Parsia, India, Cina, dan Melayu ke Ibu Kota kerajaan Gowa, Sumba Opu.

Agama Islam masuk ke Sulawesi sejak abad ke-16, sejak masa kekuasaan Sombayya Ri Gowa I Mangngarrangi Daeng Mangrabia Karaeng Lakiung Sultan Alauddin Awalul Islam raja Gowa ke-14. tetapi baru mengalami perkembangan pesat pada abad ke-17 setelah raja-raja Gowa dan Tallo menyatakan diri masuk Islam.

Islam dinyatakan resmi sebagai agama kerajaan Gowa pada tanggal 9 Jumadil Awal 1051 H / 20 September 1605 M. Raja Gowa yang pertama masuk Islam ialah Daeng Manrabia yang berganti nama Sultan Alauddin Awwalul Islam, sedang Raja Tallo yang pertama masuk Islam bergelar Sultan Abdullah. Di antara para mubaligh yang banyak berjasa dalam menyebarkan dan mengembangkan agama Islam di Sulawesi, yaitu Katib Tunggal, Datuk Ri Bandang, Datuk Patimang, Datuk Ri Tiro, dan Syekh Yusuf Tajul Khalwati Tuanta Samalaka.

Dakwah Islamiyah di Sulawesi berkembang terus sampai ke daerah kerajaan Bugis, Wajo, Sopeng, Sindenreng, dan lain-lain. Suku Bugis yang terkenal berani, jujur dan suka berterus terang, semula sulit menerima agama Islam . Namun berkat kesungguhan dan keuletan para mubaligh, secara berangsur-angsur mereka menjadi penganut Islam yang setia.

Peninggalan Islam hingga Saat ini

Tidak sedikit peninggalan Islam yang ada di Sulawesi, salah satunya adalah masjid Katangka. Masjid Tua Al-Hilal Katangka adalah nama resmi yang tercantum di plang halaman masjid yang berlokasi di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Gowa, itu. Namun, masyarakat luas lebih mengenal masjid tersebut dengan nama singkatnya: Masjid Katangka.

Di balik penampilannya yang bersahaja, masjid tua itu telah menjadi saksi perjalanan Islam di tanah Sulawesi selama lebih dari empat abad. Perlu diketahui bahwa Katangka adalah jenis pohon yang dahulu kala banyak tumbuh di lingkungan sekitar masjid itu. Kayu katangka pula yang menjadi bahan pembuatan masjid yang berdiri tahun 1603 tersebut. Namun, pohon endemis yang kayunya dianggap sebagai kayu kehormatan oleh orang Makassar itu kini sudah sangat langka.

Masjid Katangka dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV I Mangarangi Daeng Manrabbia atau yang kemudian bergelar Sultan Alauddin. Sultan Alauddin adalah Raja Gowa pertama yang memeluk Islam dan mendukung penyebarannya ke seluruh Sulawesi Selatan.

Kontributor: Khoirun Nisa Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Picture of Suaramuslim.net

Leave a comment

Kompasiana Logo

  • kilas balik
  • Topik Pilihan
  • Selamat Jalan Faisal Basri, Ekonom Penuh Integritas Itu Telah Pergi
  • Bersahajanya Santo Bapa Fransiskus Saat di Jakarta
  • Faisal Basri: Jangan Pernah Lelah Meningkatkan Kualitas Demokrasi
  • Pilgub Jawa Timur dan Representasi Perempuan di Dunia Politik
  • Kesederhanaan Paus Fransiskus di Indonesia
  • Makna Diplomatik dan Pastoral Kunjungan Paus

13 tahun Kompasiana

Pembangunan MRT Fase 2, Fasilitas Transportasi Umum di Masa Depan

Sejarah Baru LRT Jakarta dengan Pembangunan  Fase 1B, Seperti Apa Perkembangannya?

Sejarah Baru LRT Jakarta dengan Pembangunan Fase 1B, Seperti Apa Perkembangannya?

(Esai Pendek) Berhemat, Mengecat Kamar Sendiri

(Esai Pendek) Berhemat, Mengecat Kamar Sendiri

Sejarah Sebuah Basilika di Roma

Sejarah Sebuah Basilika di Roma

Menghidupkan Artikel Sejarah di Kompasiana

Menghidupkan Artikel Sejarah di Kompasiana

Workshop Daring E-Book E-Learning Marak di Dunia Pendidikan Indonesia

Workshop Daring E-Book E-Learning Marak di Dunia Pendidikan Indonesia

Sahesti Sri Wulandari

Content Writer, Part- Time Teacher, Voice Over.

Selanjutnya

Contoh Soal Esai Materi Sejarah Islam di Indonesia Fase E

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1. Periodisasi Hindu-Budha di Indonesia berlangsung sekitar abad ke 4 M sampai abad 13 M. Setelah masa tersebut Islam masuk ke Indonesia dan menjadi semakin kuat dari hari ke hari ditandai dengan kekalahan raja- raja dan runtuhnya kerajaan kerajaan besar yang bercorak Hindu – Buddha. Menurut para ahli, asal muasal agama Islam yang masuk ke Indonesia datang dari berbagai wilayah serta dilakukan dengan berbagai cara. Sebutkan dan jelaskan 3 teori masuknya Islam ke Indonesia!

2. Salah satu kerajaan Islam terbesar di Jawa adalah kerajaan Demak. Kerajaan ini didirikan oleh salah satu sultan keturunan dari Prabu Brawijaya V dengan selir dari Campa bernama Siu Ban Ci. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang berada di pulau Jawa. Sebutkan 3 Raja yang pernah memimpin Demak dan sebutkan 2 sumber sejarah yang ada di kerajaan Demak.

3. Masuknya Islam di Indonesia mempengaruhi banyak aspek di dalam kehidupan masyarakat dan meninggalkan banyak sumber sejarah yang menjadi bukti kuat eksistensi agama Islam seperti misalnya pondok pesantren, masjid dan makam raja-raja. Sebutkan beberapa contoh kesenian yang merupakan bukti dari kebudayan Islam yang masih ada hingga saat ini!

4. Kerajaan Islam di Indonesia tersebar dari pulau Sumatera hingga Papua. Di Sumatera ada kerajaan Samudra Pasai dan kerajaan Aceh, di pulau Jawa terdapat kerajaan Demak dan Mataram Islam. Sebutkan masing-masing 1 nama kerajaan Islam dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.

5. Gedung Pakuwon merupakan gambar salah satu gedung yang ada di Kota Salatiga. Gedung tersebut menjadi tempat bersejarah karena pada tanggal 17 Maret 1757 dijadikan sebagai tempat untuk menandatangani sebuah perjanjian. Apa yang kamu ketahui dari gedung Pakuwon yang berada di Kota Salatiga dan peristiwa apa yang melatarbelakangi perjanjian tersebut?

6. Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Panembahan Senopati yang merupakan anak dari Ki Ageng Pemanahan. Kerajaan  ini memiliki wilayah yang sangat luas. Suatu ketika V.O.C melakukan intervensi dan mengakibatkan konflik internal yang tak kunjung usai. Tak hanya itu, V.O.C juga melakukan politik adu domba /devide et impera kepada raja dan keluarga raja sehingga terjadi kemelut yang berkepanjangan. Kemudian untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah suatu perjanjian yang bernama perjanjian Giyanti. Apa yang kamu ketahui dari perjanjian Giyanti?

7. Wali songo mempunyai peran yang sangat besar bagi perkembangan agama Islam. Di sepanjang sejarah Islam , Wali Songo dikenal sebagai tokoh agama yang berkontribusi besar pada penyebaran agama Islam di Jawa. Dalam bahasa Jawa, Wali Songo berarti wali yang sembilan, menandakan jumlah para wali yang ada sembilan. Setiap Walisongo memiliki pendekatan dakwah unik untuk mencapai misinya. Strategi Walisongo berhasil yang membuat masyarakat Jawa secara bertahap menerima agama Islam dan belajar tentang Islam dari Wali Songo. Banyak dari mereka akhirnya memilih mengucap dua kalimat syahadat. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam?

8. Setelah runtuhnya kerajaan Hindu-Budha, peradaban Islam berkembang pesat di Nusantara. Sebutkan 3 faktor yang membuat agama Islam mudah diterima oleh masyarakat!

9. Peristiwa penting yang terjadi setelah Kerajaan Demak runtuh adalah berdirinya kerajaan Pajang. Berdirinya kerajaan Pajang tidak lepas dari peristiwa perang antar saudara di dalam kerajaan tersebut. Ceritakan secara singkat sejarah kerajaan Pajang dimulai dari berdirinya, masa kejayaan, hingga masa keruntuhannya.

10. Lagu lir -ilir merupakan lagu yang dipakai oleh Sunan Kalijaga untuk mengajak masyarakat jawa memeluk agama Islam. apa makna lagu lir-ilir? 

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

sejarah islam

Sejarah indonesia, sumatif tengah semester, ruang kelas, tugas di kompasiana, artikel lainnya.

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

LAPORKAN KONTEN

Sejarah Singkat Tiga Kerajaan Islam Pertama di Sulawesi

  • 27 Sep 22 | 10:25

Sejarah Singkat Tiga Kerajaan Islam Pertama di Sulawesi

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Makassar, IDN Times -  Menurut para sejarawan, Islam berkembang di Sulawesi sejak abad ke-15. Penyebaran awalnya melalui perantara pedagang-pedagang muslim yang berasal dari Melaka, Jawa, dan Sumatera.

Perkembangan Islam di Sulawesi memang belakangan setelah tiga daerah itu.  Melaka, Jawa, dan Sumatera lebih dulu mengenal ajaran dari Jazirah Arab tersebut seabad lebih awal.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini sejarah singkat perihal tiga kerajaan kuno di Sulawesi yang menerima Islam sebagai agama resmi.

Baca Juga: Cornelis Speelman, Laksamana Kompeni Penakluk Supremasi Gowa-Tallo

1. Kerajaan Gowa-Tallo

Sejarah Singkat Tiga Kerajaan Islam Pertama di Sulawesi

Menurut catatan sejarah, kerajaan Gowa-Tallo menjadi kerajaan pertama di Pulau Sulawesi yang menerima Islam. Tarikh 22 September 1605 jadi tahun di mana raja Gowa saat itu, I Mangari Daeng Manrabbia I Tumingana ri Gaukanna, mengucap dua kalimat syahadat, kemudian mengubah namanya menjadi Sultan Alauddin. 

Perubahan ini turut berdampak pada perluasan wilayah agar sejumlah kerajaan tetangga mau menerima Islam. Kendati demikian, mereka masih melakukan hubungan dengan Kerajaan Portugis sebagai kekuatan dagang dan maritim Eropa waktu itu. Kebijakan ini dilanjutkan oleh sang anak, yakni Sultan Muhammad Said (1639-1653).

Sayang, masuknya serikat dagang VOC membawa serta taktik monopoli pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1639-1669) berimbas pada Perang Makassar.

Namun jika dirunut lebih jauh, pemukiman Muslim yang ditinggali oleh para saudagar dari tanah Campa, Pattani hingga Minangkabau sudah berdiri di wilayah Gowa sejak masa pemerintahan raja ke-10, yakni I Manriwagau Daeng Bonto Karaeng Lakiyung Tonipalangga Ulaweng (1546-1565).

2. Kerajaan Bone

Sejarah Singkat Tiga Kerajaan Islam Pertama di Sulawesi

Masuknya Islam ke Kerajaan Bone tak lepas dari peran Sultan Alauddin, raja ke-14 Gowa, selaku raja pertama di Sulsel yang memeluk Islam. Sosok yang dilantik menjadi kepala pemeintahan di usia tujuh tahun tersebut melakukan dakwah ke beberapa kerajaan-kerajaan tetangga seperti Soppeng, Wajo, Bone dan Luwu.

Raja Bone pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Adam Matindore ri Bantaeng atau La Tenri Ruwa (memerintah dari tahun 1611 hingga 1616). Namun, ia terpaksa turun tahta dan pindah ke Bantaeng lantaran dewan adat Ade' Pitue beserta rakyat Bone sempat menolak ajaran tersebut. Padahal raja sebelumnya, Matinroe ri Sidenreng dengan gelar We Tenrituppu (1602-1611), lebih dulu memeluk agama Islam.

Islam baru benar-benar diterima secara luas saat La Tenripale atau Matinroe ri Tallo (1616-1631) menjabat sebagai raja. Bertolak dari titik tersebut, susunan pemangku adat turut berubah. Selain Ade' Pitue, ditambahkan pula Parewa Sara (Pejabat Syariat) yang berjuluk Petta KaliE (setingkat hakim).

Baca Juga: Nelayan Makassar dan Awal Masuknya Islam di Australia

3. Kerajaan Buton

Sejarah Singkat Tiga Kerajaan Islam Pertama di Sulawesi

Kerajaan yang terletak di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara ini resmi menjadikan Islam sebagai agama resmi pada masa pemerintahan raja Lakilaponto atau Halu Oleo, yang sebelumnya memerintah di Muna.

Sebagai bentuk balas budi atas keberhasilan mengalahkan serangan dari kerajaan tetangga, Raja Buton V yakni Mulae kemudian mengangkat Halu Oleo sebagai menantu dan penerus tahta.

Ciri pemerintahan kemudian berubah menjadi kesultanan setelah Syeikh Abdul Wahid, salah satu ulama Arab yang lama berdiam di Johor, tinggal di Buton. Halu Oleo, yang sempat menyerahkan posisi kepala pemerintahan ke adiknya yakni La Posasu, kembali ke Keraton Buton untuk dilantik sebagai sultan pertama. Gelar Sultan Murhum pun disandangnya dari tahun 1491-1537.

Nah, dengan kata lain, jika kembali menengok angka-angka yang disebutkan tadi, Kerajaan Buton jadi monarki pertama di Pulau Sulawesi yang menerapkan ciri pemerintahan Islam. Belakangan, muncul klaim penelitian jika Islam masuk beberapa tahun sebelum Sultan Murhum menjabat sebagai kepala negeri.

Baca Juga: Kisah Sultan Alauddin Membawa Gowa Melawan Monopoli VOC

  • sulawesi selatan

Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya

Berita terpopuler.

  • PRIVACY & POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

#DIVERSITYISBEAUTIFUL

  • Jawa Tengah
  • Sumatera Utara
  • Sulawesi Selatan
  • Kalimantan Timur
  • Sumatera Selatan
  • Privacy Policy

Ahzaa.Net

  • _Ulangan Sekolah
  • _Soal Bintara POLRI
  • Materi Sekolah
  • Info Kuliah

Latihan Soal Sejarah Indonesia kelas 10 SMA/ SMK Semester 2 Bab III : Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara, Part II Islam Masuk Istana Raja

Masjid Agung Demak
Source : Wikipedia

No comments:

Post a comment, fans page facebook.

Popular Posts

' border=

Featured Post

Latihan soal asesmen sumatif harian bahasa inggris kelas 4 sd/ mi semester 1 kurikulum merdeka bab 1 what are you doing.

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Pada kesempatan ini, kita akan belajar materi bahasa Inggris untuk kelas 4 SD/ M...

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

Yuk Follow Blog Kami

Blog archive, total pageviews.

KUIS KERAJAAN - KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Leaderboard, visual style.

Switch template

balkopites.com

DAPATKAN UPDATE SOAL DI TELEGRAM 

134 Soal (PG) Kerajaan Islam Indonesia Lengkap Jawaban

Latihan soal pilihan ganda bab kerajaan islam indonesia.

soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

  • Soal  Kerajaan Islam Indonesia Bagian 1

Menu Halaman Statis

  • Privacy Policy

IMAGES

  1. Kerajaan Islam Di Sulawesi

    soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

  2. Kerajaan Islam di Sulawesi by DitraE Permana

    soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

  3. Contoh Soal Dan Jawaban Tentang Kerajaan Islam Di Indonesia

    soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

  4. 19 Kerajaan Islam di Sulawesi Beserta Sejarah, Lokasi & Peninggalan

    soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

  5. Kerajaan-kerajaan Islam Di Sulawesi

    soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

  6. Contoh Soal Sejarah Tentang Kerajaan Islam Di Indonesia Terbaru

    soal essay tentang kerajaan islam di sulawesi

VIDEO

  1. Raja ini Muslim, tapi kok namanya berbau Kristen..?

COMMENTS

  1. Contoh Soal Kerajaan Gowa Tallo Essay dan Jawabannya

    Siapa nama mubaligh yang menyebarkan agama Islam di Sulawesi Selatan pada tahun 1605 Masehi? Dimana lokasi istana balla lompoa? Apa nama ibukota Kerajaan Gowa tallo?

  2. 130 Contoh Soal Perkembangan Islam & Kerajaan Islam di Indonesia

    contoh soal materi tentang perkembangan dan kerajaan islam di indonesia dan kondisi masyarakat pada masa awal kemunculan islam

  3. 10 Soal Kerajaan Makassar Beserta Jawaban

    2. Terletak di Sulawesi Selatan ,dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara, merupakan …. Dari Kerajaan Gowa dan Tallo . A. Letak Geografis B. Kehidupan Politik C. Kehidupan Sosial D. Kehidupan Budaya

  4. Soal Dan Kunci Jawaban Kerajaan Islam

    Soal Dan Kunci Jawaban Kerajaan Islam | PDF. Dokumen tersebut membahas sejarah masuk dan perkembangan agama Islam di Indonesia, mulai dari bukti tertulis awal keberadaan Islam di Indonesia, peran pedagang dan kerajaan-kerajaan awal bercorak I... by agunk_wihikan.

  5. Kerajaan Islam di Sulawesi

    Kerajaan Islam di Sulawesi. Diperkirakan mulai abad ke 15 Masehi, Agama Islam mulai masuk ke wilayah Sulawesi, terutama daerah Selatan. Kehidupan di lingkungan kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi membuat penyebarannya sangat progresif.

  6. 14 Soal (Essay) Perkembangan Islam di Indonesia Beserta Jawaban

    Penyebaran Islam di Nusantara berlangsung tidak merata. Ajaran agama dari Jazirah Arab ini tidaklah masuk secara bersamaan ke seluruh penjuru Nusantara. Masuknya Islam ke Sulawesi Selatan, termasuk Kerajaan Gowa contohnya, bisa dikatakan terlambat dibandingkan dengan wilayah Sumatera dan Jawa.

  7. Perkembangan Islam di Sulawesi dan Sejarah Penyebarannya

    Adapun tanda-tanda awal perkembangan Islam di Sulawesi adalah berdirinya kerajaan-kerajaan bernuansa Islam. Adapun perkiraan masuknya Islam di wilayah Sulawesi terjadi pada abad ke-16. Saat itu, tengah berdiri Kerajaan Gowa dan Tallo yang sebelumnya belum beragama Islam, kemudian mulai memeluk Islam di masa kepemimpinan Sultan Abdullah Awwalul ...

  8. Daftar Kerajaan Bercorak Islam di Sulawesi & Sejarah Singkatnya

    tirto.id - Kerajaan bercorak Islam atau kesultanan di Nusantara mulai muncul setelah masa Hindu-Buddha. Di Sulawesi, terdapat beberapa kerajaan Islam yang mencatatkan sejarah, di antaranya Kesultanan Gowa-Tallo, Bone, Wajo, Soppeng, dan Buton.

  9. Kerajaan Islam di Sulawesi

    Terbentuknya kerajaan Islam di Sulawesi berjalan beriringan dengan kondisi politik kerajaan-kerajaan Sulawesi yang mengalami kekacauan karena perebutan tahta. Raja dan bangsawan menggunakan kekuatan Islam sebagai sarana untuk berkuasa dan pada akhirnya Islam mampu menjadi agama kerajaan.

  10. Kesultanan Gowa-Tallo Masa Islam: Sejarah, Peninggalan, Daftar Raja

    tirto.id - Secara garis besar, sejarah Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan terbagi dalam dua zaman, yaitu masa sebelum memeluk Islam dan masa setelah memeluk Islam. Setelah menjadi kerajaan bercorak Islam, label kerajaan pun berganti menjadi Kesultanan Gowa-Tallo.

  11. Kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi dan Sejarah Singkatnya

    1. Kerajaan Gowa-Tallo atau Kesultanan Makassar. Kerajaan Gowa-Tallo merupakan kerajaan Islam pertama di tanah Sulawesi. Mengutip buku Sejarah karya Nana Supriatna (2008: 42), kerajaan kecil yang ada di Sulawesi Selatan telah berkembang sejak sekitar abad ke-16.

  12. 5 Kerajaan Islam di Sulawesi, Gowa Tallo hingga Buton

    5 Kerajaan Islam di Sulawesi: 1. Kerajaan Gowa-Tallo. Mengutip laman detikHikmah, kerajaan Gowa Tallo adalah dua kerajaan yang biasa disebut sebagai Kerajaan Makassar. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan terbesar dan tersukses di Sulawesi Selatan.

  13. 134 Soal (Pilihan Ganda) Kerajaan Islam Indonesia dan Jawaban

    Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera yang tercantum dalam kitab Rihlah ilal Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304-1368), musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345.

  14. Makalah Kerajaan Islam Di Sulawesi

    Kerajaan-kerajaan Islam awal di Sulawesi antara lain Kerajaan Gowa-Tallo, Kerajaan Bone, dan Kerajaan Wajo. Kerajaan Gowa-Tallo menjadi pusat peradaban Islam di Sulawesi setelah Sultan Alauddin memeluk agama Islam pada abad ke-17.

  15. Sejarah Indo Latihan Soal Kerajaan Islam

    Dokumen tersebut berisi soal-soal latihan tentang kerajaan Islam di Indonesia. Mencakup pertanyaan-pertanyaan mengenai kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Samudra Pasai, hubungannya dengan kerajaan lain, serta perkembangan Islam di berbagai kerajaan seperti Malaka, Demak, Aceh, Banten, Makassar, dan Maluku.

  16. Perlu Tahu, Sejarah Masuknya Islam di Sulawesi

    Agama Islam masuk ke Sulawesi sejak abad ke-16, sejak masa kekuasaan Sombayya Ri Gowa I Mangngarrangi Daeng Mangrabia Karaeng Lakiung Sultan Alauddin Awalul Islam raja Gowa ke-14. tetapi baru mengalami perkembangan pesat pada abad ke-17 setelah raja-raja Gowa dan Tallo menyatakan diri masuk Islam.

  17. Contoh Soal Esai Materi Sejarah Islam di Indonesia Fase E

    4. Kerajaan Islam di Indonesia tersebar dari pulau Sumatera hingga Papua. Di Sumatera ada kerajaan Samudra Pasai dan kerajaan Aceh, di pulau Jawa terdapat kerajaan Demak dan Mataram Islam. Sebutkan masing-masing 1 nama kerajaan Islam dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.

  18. Sejarah Singkat Tiga Kerajaan Islam Pertama di Sulawesi

    Menurut catatan sejarah, kerajaan Gowa-Tallo menjadi kerajaan pertama di Pulau Sulawesi yang menerima Islam. Tarikh 22 September 1605 jadi tahun di mana raja Gowa saat itu, I Mangari Daeng Manrabbia I Tumingana ri Gaukanna, mengucap dua kalimat syahadat, kemudian mengubah namanya menjadi Sultan Alauddin.

  19. Latihan Soal Sejarah Indonesia kelas 10 SMA/ SMK Semester 2 Bab III

    Materi dimulai dari berbagai kerajaan Islam di Sumatra sampai dengan kerajaan islam di Nusa Tenggara. Latihan soal terdiri dari 30 butir soal lengkap dengan kunci jawabannya. Materi soal disarikan dari buku paket Sejarah Indonesia kelas 10 SMA/ SMK khususnya pada bab 3.

  20. KUIS KERAJAAN

    1) Kerajaan islam pertama di Indonesia adalah a) Kerajaan Malaka b) Kerajaan Mataram c) Kerajaan Samudera Pasai d) Kerajaan Banten e) Kerajaan Banjar 2) Salah satu kerajaan islam yang terletak di Sulawesi selatan adalah a) b) c) d) e) 3) Kerajaan islam yang terletak di sebelah timur Lhouksmawe, Nanggro Aceh Darussalam adalah a) Kerajaan ...

  21. Makalah Kerajaan Islam Di Sulawesi

    Makalah ini membahas tentang Kerajaan Gowa Tallo dan Kerajaan Wajo di Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa Tallo didirikan pada tahun 1528 melalui persekutuan antara Kerajaan Gowa dan Tallo. Kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan Islam terbesar di Sulawesi pada abad ke-16 hingga ke-17.

  22. Pembahasan & Soal Materi Kerajaan islam di kalimantan & sulawesi

    Jawab semua soal sulitmu seputar Kerajaan islam di kalimantan & sulawesi dengan pembahasan dari Master Teacher Ruangguru. Cek di Roboguru sekarang!

  23. 134 Soal (PG) Kerajaan Islam Indonesia Lengkap Jawaban

    107. Salah satu tokoh yang terlibat dalam penyebaran agama Islam di Sulawesi adalah...

  24. Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 56: Siapakah

    Pada materi pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA, di halaman 56 ini siswa akan belajar tentang temukan informasi peristiwa sejarah.. Yuk langsung saja kita simak kunci jawaban dan juga materi pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA halaman 56 Kurikulum Merdeka berikut ini :. 1. Siapakah Andi Makassau? Jawaban: Andi Makassau Parenrengi adalah tokoh yang berasal dari Parepare, pejuang ...