Riset Pemasaran: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Proses
Pengertian riset pemasaran – Rahasia kesuksesan menjalankan sebuah bisnis usaha adalah menghasilkan keuntungan. Sementara untuk memperoleh keuntungan, butuh cara dan proses. Salah satunya dengan melakukan riset pemasaran . Mengapa pemasaran menjadi hal penting?
Yaps, hal ini disebabkan terkait dengan bisnis harus memiliki pemasukan selain pengeluaran. Pengeluaran produksi dan marketing apalagi gaji sangatlah banyak, maka pemasaran menjadi penting untuk bisa menjalankan sebuah usaha. Namun, banyak usahawan gagal karena tidak pernah melakukan yang namanya riset terhadap pemasaran.
Dalam artikel dan pada kesempatan kali ini kita akan mengulas tuntas tentang apa itu riset pemasaran, tujuan dan jenis dari riset pasar.
Apa Itu Riset Pemasaran?
Apa itu riset pemasaran? Barangkali masih ada yang merasa asing dengan istilah riset pemasaran ? Pengertian riset pemasaran dapat dimaknai sebagai pengumpulan data, observasi dan pengolahan data terhadap objek penelitian di dunia pemasaran.
Tentu saja riset pemasaran ini memiliki tujuan, yang akan kita ulas di sub bab di bawah. Riset pemasaran sebagai bentuk dari penelitian atau tinjauan dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, butuh proses demi memperoleh data yang objektif dan akurat.
Setidaknya dari perolehan data yang objektif dan akurat akan membantu dalam pembuatan keputusan. Keputusan inilah yang mempengaruhi strategi, trik dan perolehan omset yang diinginkan. Agar lebih jelas lagi, kita intip pengertian riset pemasaran menurut para ahli berikut ini.
Pengertian Riset Pemasaran Menurut Ahli
Setiap orang maupun lembaga dalam mengartikan riset pemasaran memiliki pandangannya sendiri-sendiri. Seperti apa sih pendapat mereka? Berikut ulasannya.
1. Maholtra
Pengertian riset pasar menurut Malhotra adalah analisis, pembagian informasi dan upaya mengidentifikasi tentang informasi yang dilakukan secara objektif dan sistematis. Dimana riset pasar dilakukan untuk pengambilan keputusan yang ada kaitannya dengan permasalahan dan kesempatan di dunia bisnis.
2. Robby Susatyo
Sementara Robby Susatyo mengartikan bahwa pengertian riset pemasaran upaya mengidentifikasi secara sistematis dan objektif. Dua inilah yang dijadikan sebagai bentuk pengumpulan, analisis dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk membantu mengambil keputusan atas masalah yang yang dihadapi.
3. American Marketing Association (AMA)
Sementara AMA memiliki pengertian riset pemasaran yang bertujuan untuk menghubungkan masyarakat umum, konsumen dan pelanggan lewat sarana informasi. Dari data-data tersebut yang dapat digunakan untuk melihat peluang, melihat permasalahan dalam pemasaran dan membantu untuk mengevaluasi tindakan pemasaran.
Itulah beberapa riset pemasaran menurut para ahli dibidangnya. Sepertinya mengetahui pendapat mereka belum cukup. Kamu juga wajib tahu tentang tujuan, jenis dan prosesnya. Yuks, langsung simak ulasannya di bawah.
Tujuan Riset Pasar
Riset pemasaran memang lebih sering digunakan oleh para pebisnis menengah ataupun bisnis besar. Tidak lain bertujuan untuk mencapai beberapa hal berikut ini.
1. Membuat keputusan yang tepat
Salah satu alasan kenapa riset pasar dilakukan, tidak lain bertujuan untuk membantu dalam membuat keputusan. Sudah rahasia umum jika menjalankan sebuah usaha bisnis berhadapan dengan permasalahan di lapangan.
Banyaknya kendala inilah yang menuntut pelaku usaha untuk terus update, membuat strategi dan membuat inovasi agar tidak lekang oleh waktu. Tentu saja agar konsumen tetap setia terhadap usaha bisnis yang kamu tawarkan.
2. Mendapatkan peluang bisnis baru
Tujuan melakukan riset pasar adalah membukakan peluang bisnis baru. Buat pelaku usaha yang memperoleh omset besar, dan ingin mengembangkan usaha lain, butuh kemampuan untuk membaca peluang. Salah satunya peluang untuk memulai usaha bisnis yang dicari oleh konsumen.
Atau mungkin kamu punya modal, dan ingin menekuni dunia bisnis untuk pertama kalinya? Nah, kamu cukup melakukan riset pasar. Kamu cukup mencari apa yang paling konsumen minati, maka itulah usaha yang bisa kamu tekuni. Peluang tidak akan kita temukan, jika kita tidak jeli membaca situasi.
3. Menghindari kegagalan usaha
Setiap pelaku usaha bisnis pastinya menginginkan usaha mereka berjalan lancar tanpa terkendala. Maka sudah tidak heran jika tujuan riset pemasaran tidak lain agar usaha bisnis yang dijalankan berjalan lancar tanpa ada kegagalan yang begitu berarti. Ketika usaha gagal, maka gagal pula secara finansial.
4. Memanfaatkan peluang investor
Kita tahu bahwasanya dalam menjalankan sebuah bisnis perlu kerjasama untuk menggalang kekuatan. Salah satunya memperoleh investor yang mau menyuntikan dana untuk modal dan mengembangkan usaha.
Tentu saja agar para investor tertarik dengan usaha bisnis yang kamu jalankan harus memiliki prospek yang jelas, menguntungkan dan meyakinkan. Seorang investor tidak akan bersedia mengorbankan dana mereka untuk usaha yang tidak memiliki harapan dan peluang bagus.
5. Evaluasi
Rata-rata pelaku usaha melakukan riset pasar berperan untuk mengetahui apa yang perlu dievaluasi. Dimana evaluasi ini memudahkan perusahaan melakukan r eview terhadap brand positioning demi mengetahui posisi dan selera produk dari pesaing.
6. Understanding
Tujuan penting melakukan riset pasar adalah understanding yang berperan untuk memberikan pemahaman bahwa konsumen sebagai insight masukan yang paling penting. Tanpa mengenali konsumen, sebuah perusahaan tidak bisa mengetahui apa yang menjadi kebutuhan yang mereka inginkan.
Dengan kata lain, Understanding sebagai upaya perusahaan atau pelaku usaha untuk memahami perilaku konsumen agar keinginan mereka terpenuhi.
7. Predicting
Sebuah perusahaan atau pelaku usaha bisnis tidak dapat menjalankan bisnis usaha mereka tanpa peta bisnis. Salah satunya adalah kemudahan dalam membuat prediksi. Jadi riset pasar berperan sebagai basis data untuk melakukan prediksi agar usaha yang dijalankan tidak gagal dan riset pasar masih dapat digunakan untuk sumber penilaian.
Jenis Riset Pemasaran
Buat kamu yang ingin menekuni dunia usaha bisnis, penting juga mengetahui jenis-jenis riset pasar. Secara umum, dibagi menjadi dua jenis yang akan kita ulas sebagai berikut.
1. Problem Solving
Problem solving research adalah riset pemasaran yang dimanfaatkan untuk mengetahui solusi dari atas permasalahan yang terjadi di dunia pemasaran. Umumnya riset jenis problem solving research mencoba untuk melakukan riset kejadian atau kasus yang terjadi pada masa lalu.
Tujuan dari jenis riset pemasaran satu ini untuk meminimalisir terjadinya pengulangan kesalahan yang sama di masa yang akan datang.
2. Problem Identification Research
Sementara yang dimaksud dengan controlling research adalah riset pemasaran yang digunakan untuk mengawasi proses bisnis ataupun pemasaran. Selain digunakan untuk mengisi, dapat digunakan sebagai pengendalian usaha yang kamu jalankan.
Sesuai dengan namanya, controlling research lebih sering digunakan untuk menjaga proses dan kinerja bisnis yang dilakukan secara reguler. Adapun tujuan dari riset pemasaran kontrol ini, yaitu membantu dalam mengatasi zero defec t yang dilakukan secara berkala.
3. Planning Research
Planning research merupakan riset pemasaran yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi untuk merencanakan kegiatan pemasaran.
Kita tahu bahwasanya segala hal yang berkaitan dengan menjalankan sebuah usaha bisnis membutuhkan informasi dan data untuk membantu kita membuat perencanaan dan strategi pemasaran. Tentunya pengumpulan informasi ini dilakukan dengan cara riset. .
Rekomendasi Buku Ilmu Komunikasi
Dapatkan Buku-Buku Iklan dan Ilmu Komunikasi di Buku Komunikasi
Proses Riset Pasar
Ingin melakukan riset pemasaran untuk usaha kecil-kecilan kamu? Namun bingung proses riset pemasarannya gimana? Yuks, simak ulasannya berikut ini.
1. Definisi Masalah
Buat kamu yang penasaran gimana sih caranya mengawali riset pasar? langkah pertama adalah membuat definisi masalah. Nah di tahap ini kamu harus tahu apa tujuan dilakukan riset.
Penting juga mengetahui latar belakang melakukan riset. Di tahap ini kamu bisa membuat keputusan, wawancara, dan membuat analisis data sekunder.
Hal yang penting dalam definisi masalah, wajib tahu dan bisa mendefinisikan masalah. karena mendefinisikan masalah adalah kunci untuk menemukan problem solving yang tepat.
2. Melakukan Pendekatan Masalah
Di proses riset pemasaran dalam pengembangan dan pendekatan masalah dapat dilakukan dengan beberapa cara. Ada yang dilakukan dengan melakukan pendekatan teoritis, dapat pula dengan diskusi dengan pakar. Dapat pula dilakukan dengan cara riset kualitatif.
3. Merancang Riset
Bentuk rancangan riset adalah menguji hasil penelitian riset yang sudah dilakukan. Rancangan proses riset pemasaran dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis data sekunder, rencana analisis data, rancangan kuesioner dan masih banyak lagi.
4. Pengumpulan data
Proses riset pemasaran bagi perusahaan atau pelaku bisnis dapat dilakukan beberapa cara. Diantaranya, dapat dilakukan oleh tim yang dibuat perusahaan, atau bisa juga menggunakan orang ketiga yang khusus menyewa jasa riset. Tentu saja dari masing-masing keputusan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
5. Menganalisis data
Jika riset pasar dijalankan secara mandiri, maka langkah selanjutnya data yang sudah diperoleh perlu dilakukan analisis data. Tentu dibutuhkan konsentrasi agar bisa menghasilkan hasil yang maksimal.
6. Membuat presentasi laporan
Terakhir, Proses riset pemasaran adalah membuat laporan akhir. Dimana hasil dari riset pasar dapat dibuat laporan dan dilaporkan apa saja penemuan yang terjadi di lapangan. Tentu saja laporan dibuat berdasarkan pada data dan fakta yang ditemukan dilapangan. Karena itulah yang nantinya akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
Itulah beberapa proses riset pemasaran. Sekilas memang terkesan format seperti halnya melakukan penelitian. Memang seperti itulah proses melakukan riset, dan semoga dari ulasan tersebut kamu terbantu.
Fungsi Riset Pemasaran
Setelah membahas tentang proses riset pasar, kali ini kita akan membahas tentang fungsi riset pemasaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi Understanding
Fungsi riset pemasaran understanding adalah memahami produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Tujuannya untuk membantu perusahaan membuat produk yang sedang dibutuhkan pasar. Sehingga potensi penjualan akan semakin tinggi.
2. Fungsi Evaluating
Evaluating berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran yang telah diterapkan. Selain itu, riset ini juga berfungsi untuk evaluasi produk. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan perbaikan atau penambahan fitur yang dibutuhkan.
3. Fungsi Predicting
Selanjutnya terdapat fungsi predicting, yaitu memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Riset ini harus dilakukan, terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang teknologi agar bisa menyesuaikan kebutuhan konsumen.
Peran Riset Pemasaran Dalam Rencana dan Strategi Pemasaran
Tidak banyak orang yang menyadari pentingnya peran riset pemasaran. Saat melakukan riset, ada beberapa peran penting yang akan kamu dapatkan. Diantaranya sebagai berikut.
1. Menciptakan Ide
Tahukah kamu jika riset pemasaran sangat membantu kamu untuk menciptakan ide. Cocok banget buat kamu yang mengalami kesulitan menemukan ide usaha bisnis . Jadi yang masih ragu ingin ingin menjalankan usaha apa, tidak ada salahnya melakukan riset pemasaran kecil-kecilan untuk memantik ide-ide.
2. Variasi Pilihan Ide
Barangkali masih meragukan apakah benar melakukan riset pemasaran akan menciptakan ide? Tentu saja, tidak hanya satu ide saja. Tetapi beberapa ide bisa dapat kita temukan. Jadi selama melakukan riset pemasaran ada banyak ide, hal yang perlu dilakukan hanya mencatat ide-ide tersebut.
Dari hasil cek list variasi ide itulah yang bisa kamu jadikan alternatif pilihan. Kamu bisa pilih salah satu atau salah dua ide yang paling kamu sukai, yang sesuai karakter kamu, dan pilih ide yang memang kamu kenal dan menyukai ide tersebut. Jangan pilih ide yang kamu tidak ada daya tarik.
3. Memudahkan Mengembangkan Konsep
Kendala yang sering dirasakan saat hendak mengembangkan usaha bisnis, kesulitan dalam mengembangkan konsep. Pada dasarnya kesulitan dalam mengembangkan konsep diakibatkan kurangnya data dan informasi yang ada di luar sana. Setidaknya setelah dilakukan riset pemasaran, akan banyak data masuk yang memudahkan kamu membuat konsep bisnis plan.
4. Pengembangan dan Strategi Pemasaran
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, riset pemasaran berperan untuk membantu kamu mengembangkan sebuah usaha. Kita bisa melihat pelaku usaha kecil-kecilan yang ada di sekeliling mereka. Saya yakin ada banyak kasus yang bisa kita jadikan pelajaran.
Misal ada pelaku usaha kecil yang menjual barang/jasa. Dia hanya menjalankan usaha ala kadarnya. Tidak ada inovasi ataupun terobosan baru dan berbeda.
Baca Juga :
- Strategi Pemasaran Khusus untuk UMKM
- Penjelasan Lengkap Marketing Mix (7P)
- Apa itu Manajemen Pemasaran?
- Bisnis Online untuk Mahasiswa yang Menjanjikan
5. Analisis Bisnis
Menjalankan sebuah bisnis tidak seperti kita bekerja di perusahaan orang lain. Dimana kita hanya cukup bekerja menjalankan system, mentaati aturan dan menuruti keinginan ownernya. Saat Anda menjadi seorang owner, memiliki peran dan tuntutan lebih tinggi.
Maka dari itu, penting sekali seorang pelaku usaha perlu melakukan analisis bisnis. Sebuah bisnis, apalagi jika bisnis tersebut skala menengah ke atas, maka analisis bisnis perlu diperhatikan. Karena dari hasil analisis bisnis inilah yang akan mempengaruhi dan menentukan hasil akhir perusahaan.
6. Mengembangkan Produk
Peran riset pemasaran membantu dalam pengembangan produk usaha. Contoh kasus, sebut saja Ibu A. Dia menjual bunga hidup di dalam pot.
Karena stok bunga terlalu banyak, dan banyak pelanggan yang menanyakan tentang buket bunga, maka Ibu A akhirnya mengembangkan produk membuat buket bunga, dengan system pelanggan bisa memilih bunga yang ada di kebun.
Dari contoh di atas menunjukan bahwasanya mengembangkan produk seringkali bukan karena keinginan ownernya. Melainkan karena permintaan konsumen. Jadi buat kamu yang merasa usahanya begitu-begitu saja dan tidak ada yang berkunjung, bisa jadi usaha perlu dikembangkan.
7. Tes Pasar (menghasilkan komersialisasi)
Disebut-sebut bahwa riset pemasaran juga dapat digunakan untuk mengetes pasar. Pelaku usaha wajib tahu selera, keinginan dan kebutuhan pasar itu bagaimana dan seperti apa. Tujuannya agar produk yang dikeluarkan menghasilkan komersialisasi secara maksimal.
Hampir semua pelaku usaha menginginkan keuntungan. Sementara untuk menghasilkan sebuah keuntungan tidaklah. Salah satu caranya adalah melakukan tes pasar. Minimal apa yang dijual terserap oleh pelanggan. Jadi buat kamu yang ingin menekuni dunia bisnis.
Apapun itu bentuknya, penting sekali menguasai ilmu riset pemasaran. Setidaknya dengan melakukan riset pemasaran, kamu akan terbantu banyak hal, yang sudah disebutkan di atas. Semoga ulasan di atas bermanfaat tentang pengertian riset pemasaran sampai proses riset pemasaran itu sendiri.
Tinggalkan komentar Batalkan balasan
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
- DailySocial TV
- Selasa Startup
- Privacy & Policy
- Term of Services
Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara
Artificial Intelligence
Funding News
Founders Tips
New Economy
Tips & Trick
ENTERTAINMENT
- Terms of Services
- 1000x Innovation Challenge
- Dash Electric
- Intudo Ventures
- INA x Granite Asia
Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya
Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.
Tiffany Revita - 24 February 2023
Copy link Link copied!
Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.
Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?
Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!
Apa Itu Problem Solving ?
Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.
Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.
Proses Problem Solving
Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:
1. Mengidentifikasi Masalah
Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.
2. Menemukan Solusi Terbaik
Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.
3. Melakukan Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.
Metode Problem Solving
1. brainstorming.
Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.
Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.
2. 6 Thinking Hats
Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.
3. The 5 Whys
Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.
4. Lightning Decision Jam
Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.
5. Failure Mode and Effect Analysis
Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.
Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.
Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving
RECOMMENDED COVERAGE
Cara dan Contoh Memperkenalkan diri saat Interview Kerja
Assessment: Pengertian, Jenis, Fungsi, Format, dan Manfaatnya dalam Era Modern
Cara Membuat Mind Map yang Efektif dan Mudah
Sign up for our newsletter
Review Order
Payment Details
Subscribe Monthly
Total Payment
By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id
Check the box to Create your Account
Login to your account
Forgot Password?
To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.
Reset Password
Reset link sent!
Thanks! You’ve been emailed a password reset link.
Create your account
Create Account
Check your email to verify!
If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.
We've emailed you a temporary password.
Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.
No, thank you.
Zenius Fellow
- Bongkar Hoaks
- Lagi Ngetrend
- Sains & Matematika
- Bahasa & Linguistik
- Ilmu Sosial & Budaya
- Persiapan Masuk Kuliah
- PAS/PAT SMA
- UTBK-SBMPTN
- Tips Belajar
Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya
- Posted by by Maulia Indriana Ghani
- Mei 10, 2022
Elo pernah main game tebak-tebakan, nggak? Misalnya, ada tiga orang, manakah yang termasuk pencuri? Nah, itu termasuk contoh problem solving. Apa pengertian problem solving? Gimana strategi penyelesaiannya? Yuk, kepoin!
Elo termasuk pencinta kopi, bukan? Biasanya, pencinta kopi itu kalau pagi-pagi sebelum beraktivitas, ya ngopi dulu. Kalau nggak ngopi, rasanya bakal lemas sepanjang hari, nggak bergairah.
Alhasil, kegiatan membuat kopi itu menjadi sesuatu yang elo lakukan secara otomatis tanpa proses berpikir panjang. Pokoknya langsung satsetsatset . Mulai dari menyiapkan cangkir, menuang kopi ke dalam cangkir, menambahkan gula, menuang air panas, mengaduk-aduk, dan yang terakhir, seruput, deh!
Lain halnya ketika elo mau membuat kopi ala coffee shop , misalnya latte art . Buat elo yang nggak biasa bikin latte art , kegiatan tersebut tentu membutuhkan proses berpikir, yang mencakup strategi dan perencanaan.
Misalnya, apa aja sih, yang gue butuhkan untuk membuat latte art ? Oh, gue butuh alatnya, bahan-bahan harus yang terbaik, lama proses pembuatannya juga perlu gue perhatikan supaya nggak telat berangkat sekolah, terakhir bentuk art -nya.
Kurang lebih, elo akan berpikir seperti itu, kan? Jadi, dalam menyelesaikan masalah atau problem solving itu elo akan menggunakan metode yang berbeda-beda. Misalnya pada contoh kasus kopi di atas, elo menggunakan metode planning perincian detail.
Kedua, ada metode perhitungan matematis. Jadi, elo menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya, ada metode trial-error , elo coba, gagal, elo ulang lagi sampai berhasil.
Nah, cara terbaik untuk solve problem adalah elo harus tahu konteks masalah dan informasi yang elo punya terlebih dahulu untuk mendapatkan metode yang paling cocok digunakan. Namun, elo nggak harus memilih salah satu dari ketiga cara tersebut, kok. Elo bisa mengombinasikan ketiga cara tersebut untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
Oke, contohnya bakal gue bahas setelah elo memahami pengertian problem solving di bawah ini, ya.
Apa Itu Problem Solving?
Elo pasti sering mendengar istilah problem solving , kan? Di sekolah pun kita dididik untuk memiliki skill yang satu ini. Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut.
Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.
Kita bisa mendefinisikan pengertian problem solving sebagai proses identifikasi masalah, mengembangkan solusi yang mungkin bisa digunakan, dan mengambil tindakan yang tepat dari pilihan solusi tersebut.
Oke, sekarang kita tahu nih, kalau problem solving itu secara istilah use logic atau menggunakan logika berpikir dan prosedur efektif untuk menyelesaikan suatu masalah setepat dan sesimpel mungkin.
Baca Juga : 5 Cara Melatih Logika Berpikir Supaya Lolos Tes Logika Penalaran
Jadi, jelas ya, bahwa tujuan problem solving itu untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, untuk melatih orang-orang dalam menghadapi permasalahan dan hambatan, mendapatkan langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan, dan melatih orang untuk bertindak di situasi baru.
Ada nggak sih, pengertian problem solving secara teoritis? Ada. Teori problem solving yang akan gue angkat kali ini berdasarkan pendapat Marzano dkk (1988), bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.
Nah, kalau di sekolah, tujuan problem solving ini untuk memecahkan masalah dalam pelajaran matematika, sains, dan ilmu sosial. Contohnya gimana, sih? Penasaran? Oke, lanjut ke poin berikutnya, ya.
Strategi Problem Solving
Coba deh, elo perhatikan soal dan penyelesaiannya di bawah ini!
Gimana, kebayang nggak sama cara di atas? Gue rincikan penyelesaiannya supaya elo bisa lebih mudah dalam memahaminya, ya.
Pertama, elo perhatikan dulu data yang disajikan. Dari data tersebut, elo bisa memperoleh informasi penting atau aturan-aturan suatu masalah. Ingat, bahwa aturan itu untuk elo perhatikan dan ikuti, bukan kontradiksi atau kebalikan dari aturan itu, ya!
Baca Juga : Mengenal Kesalahan Logika Beban Pembuktian
Selanjutnya, elo proses dan analisis datanya hingga menghasilkan solusi.
Dari contoh kasus tersebut, kita memperoleh satu hal penting. Hal penting apa, sih? Dari situ kita belajar, bahwa untuk memecahkan masalah secara tepat, kita perlu mengikuti serangkaian tahapan.
Kita bisa menyebut rangkaian tahapan tersebut sebagai strategi problem solving . Ada yang gue suka, nih. Bransford dan Stein (1993), memperkenalkan strategi problem solving dengan akronim IDEAL.
IDEAL = Identify, Define, Explore, Act dan Look
Gue uraikan satu per satu, ya.
I → Identify Problem
Pada tahap ini, elo perlu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Karena, masalah itu kadang nggak sesederhana itu, guys.
Dalam beberapa kasus, orang-orang mungkin saja salah menafsirkan atau mengidentifikasikan masalah. Alhasil, upaya problem solving yang dilakukan nggak seefektif dan seefisien yang diharapkan, iya nggak?
Strategi yang bisa elo gunakan, misalnya dengan mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut, cari tahu seluk-beluk permasalahan itu—bisa menjawab apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana.
Elo juga bisa memecah atau mengklasifikasikan permasalahan menjadi bagian yang lebih kecil. Lihat juga masalah itu dari berbagai sudut pandang. Kalau udah, elo bisa lanjut ke tahap selanjutnya.
D → Define Goal
Setelah identifikasi masalah, elo juga perlu mendefinisikan suatu masalah secara detail. Untuk apa? Tentu saja untuk dapat solve problem tersebut.
Cari tahu aspek mana sih, yang termasuk fakta, dan mana yang termasuk opini. Bedakan hal itu. Kemudian, definisikan masalah secara jelas dan identifikasi solusinya.
E → Explore Possible Strategies
Selanjutnya, gali solusinya. Manakah solusi yang paling potensial untuk memecahkan masalah tersebut?
Di tahap ini, elo perlu mengumpulkan banyak ide, sebanyak-banyaknya, ya.
Kalau udah ada banyak ide, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi. Elo bisa menggunakan strategi heuristik, yaitu menemukan solusi berdasarkan pengalaman masa lalu yang mirip dengan masalah sekarang.
Atau menggunakan strategi algoritma, yaitu menemukan solusi dengan cara bertahap untuk mendapatkan solusi yang lebih akurat. Namun, tentu saja strategi algoritma lebih lama, karena elo harus merinci lebih detail dalam menyelesaikan masalahnya.
A → Anticipate Outcomes and Act
Setelah strategi tertentu dipilih, elo mulai melaksanakan strategi tersebut di tahap ini. Kira-kira, strategi yang udah gue pilih ini akan berhasil atau nggak, ya? Langkah ini sudah betul atau belum, ya? Efektif atau nggak, ya?
Selain menggunakan strategi, elo juga masih perlu memantau situasi. Pastikan bahwa masalah yang sedang diselesaikan sekarang itu nggak menimbulkan masalah baru.
L → Look back and Learn
Setelah solusi tercapai, bukan berarti elo bisa melenggang pergi gitu aja, ya. Kaji kembali solusi yang sudah dilaksanakan dan evaluasi dampaknya.
Kalau di sekolah, setelah elo menyelesaikan suatu soal, misalnya matematika, elo cek lagi hasilnya. Perhitungan elo udah benar atau ada yang keliru? Elo udah menggunakan cara yang tepat atau belum? Elo tadi baca soalnya teliti atau nggak? Begitu, kan?
Kalau semuanya sudah oke, artinya elo berhasil menyelesaikan suatu masalah. Kalau masih belum berhasil, elo coba lagi, ulang dari awal. Artinya, elo sedang menggunakan metode trial-error .
Gimana, paham sampai sini? Kalau elo masih kurang greget sama uraian di atas, jangan khawatir. Karena, elo bisa pelajari materi problem solving pakai animasi di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.
Contoh Soal Problem Solving dan Pembahasan
Setelah memahami uraian mengenai pengertian problem solving di atas, artinya elo udah siap menyelesaikan berbagai permasalahan dari soal-soal di bawah ini. Cekidot !
Contoh Soal 1
Zahra mengikuti acara amal dan ia kebagian mengumpulkan amplop-amplop yang berisi uang dari penyumbang. Amplop-amplop tersebut berisi uang kertas. Semua amplopnya berisi tiga uang kertas, namun ada juga beberapa amplop yang berisi satu, dua atau tiga nota (bukan uang). Semua uang kertas bisa bernilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000. Berapa jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop?
A. Rp2.000.
B. Rp3.000.
C. Rp4.000.
D. Rp6.000.
E. Rp7.000.
Jawab: C. Rp4.000 .
Pembahasan:
Dari bacaan, kita peroleh kemungkinan-kemungkinan munculnya jumlah uang.
- Tiga uang = 3U.
- Satu nota bukan uang (artinya ada dua uang) = 2U + 1N.
- Dua nota bukan uang (artinya ada satu uang) = 1U + 2N.
- Tiga nota = 3N.
Uang yang ada di dalam amplop senilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000.
Nah, ditanyakan jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada dalam amplop. Kita coba satu per satu pilihan ganda di atas, berdasarkan aturan dari poin-poin yang udah dibuat ya.
Opsi A → Rp2.000.
Kita bisa peroleh dari 2U + 1N = Rp1.000 + Rp1.000 + nota = Rp2.000. Jadi, bukan opsi A jawabannya, ya.
Opsi B → Rp3.000.
Kita bisa memperolehnya dari 3U = Rp1.000 + Rp1.000 + Rp1.000 = Rp3.000. Jadi, bukan opsi B jawabannya, ya.
Opsi C → Rp4.000.
Kita coba satu per satu. Dimulai dari 3U dulu, ya. 3U akan menghasilkan Rp3.000, Rp7.000, dan seterusnya yang jumlahnya akan semakin besar. Nggak mungkin.
2U + 1N akan menghasilkan Rp2.000, Rp6.000, dan seterusnya.
1U + 2N akan menghasilkan Rp1.000, Rp5.000, dan seterusnya.
Artinya, kita nggak bisa memperoleh uang total Rp4.000 di dalam amplop. Jawabannya C, ya.
Penasaran sama opsi lainnya? Udah ketemu jawabannya, opsi D menghasilkan Rp6.000, ada ya dari 2U + 1N. Kemudian, opso E yaitu Rp7.000 diperoleh dari 3U. Kemungkinan, ada amplop yang totalnya Rp6.000 dan Rp7.000.
Jadi, jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop adalah Rp4.000.
Contoh Soal 2
Perhatikan gambar di bawah ini!
Kalau kita lihat dari gambar bus di Indonesia yang sedang melaju di jalanan, kira-kira bus tersebut melaju ke arah kanan atau kiri?
Gue tantang elo untuk menjawab pertanyaan di atas. Ada yang bisa jawab, nggak?
Ayo, belajar jadi detektif! Elo identifikasi kasus di atas, kemudian cari strategi dan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Kalau udah, cantumkan jawaban elo di kolom komentar, ya!
Kalau bingung atau mau intip pembahasannya, elo bisa meluncur ke video contoh soal dan pembahasan problem solving teka-teki di sini .
Wah, nggak kerasa bahasan kita udah di ujung, nih. Sampai sini udah paham tentang pengertian problem solving, teori, tujuan, strategi, dan contoh soalnya? Kalau elo lebih suka belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi UTBK lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran di Try Out bareng Zenius .
Kalau elo mau berlatih mengerjakan berbagai soal menarik, gampang banget! Elo bisa segera langganan paket Zenius dengan klik gambar di bawah ini!
Baca Juga : Panduan Belajar dan Soal Pola Gambar UTBK TPS/TPA
Overview of the Problem-Solving Mental Process — Verywell Mind (2022).
Problem Solving : Signifikansi, Pengertian, dan Ragamnya — Satya Widya, Vol 28, No. 2 (2012).
Pembelajaran Matematika Model Ideal Problem Solving dengan Teori Pemrosesan Informasi Untuk Pembentukan Pendidikan Karakter dan Pemecahan Masalah Materi Dimensi Tiga Kelas X SMA — Pythagoras, Vol. 7, No. 2 (2012).
Leave a Comment
Tinggalkan balasan batalkan balasan.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
PROBLEM SOLVING: SIGNIFIKANSI, PENGERTIAN, DAN RAGAMNYA
- Bambang Suteng Sulasmono Program Studi S1 PPKn - FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan bagian dari ketrampilan atau kecakapan intelektual yang dinilai sebagai hasil belajar yang penting dan signifikan dalam proses pendidikan. Signifikansi kecakapan pemecahan masalah itu dapat dilihat baik dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap kecakapan intelektual ini, tingginya peringkat kecakapan itu dalam berbagai taksonomi hasil belajar, maupun dari posisi kecakapan ini dalam taksonomi disain pembelajaran. Terdapat banyak ragam pengertian maupun klasifikasi masalah. Dari segi cara pernyataannya masalah ada yang bersifat kebahasaan (lingustic), dan masalah yang bersifat bukan-kebahasaan (non-linguistic). Dari segi perumusan, cara menjawab dan kemungkinan jawabannya, masalah dapat dibedakan menjadi masalah yang dibatasi dengan baik (well-defined), dan masalah yang dibatasi tidak dengan baik (ill-defined). Ada juga yang membedakan menjadi masalah yang well-structured (distrukturkan dengan baik) dan masalah yang ill-structured (tidak distrukturkan dengan baik). Demikian juga terdapat banyak pendapat tentang proses pemecahan atas berbagai macam masalah yang ada tersebut. Ada yang berpendapat bahwa proses pemecahan atas masalah yang well defined maupun yang ill defined sama, namun ada juga yang berpendapat bahwa proses pemecahan kedua jenis masalah di atas berbeda.
Borich, G.D. 1996. Effective Teaching Methods. Third Edition, NJ: Prentice Hall
Frederiksen, N. 1984. Implications of Cognitive Theory for Instruction in Problem Solving; Review of Educational Research;Vol. 54 (3): 363-407.
Fuchs, L.S. et all. 2003. Explicitly Teaching for Transfer: Effects on Third-Grade Students’ Mathematical Problem Solving; Journal of Educational Psychology; Vol. 95 (2): 293 – 305.
Gagne, R.M. & Briggs, L.J. 1979. Principles of Instructinal Design. Second Edition; New York: Holt, Rinehart and Winston.
Ge, Xun & Land. S.M., 2004. A Conceptual Framework for Scaffolding Ill-Structured Problem solving Processess Using Question Prompts and Peer Interactions; ETR&D : Vol. 52 (2) pp 5-22.
Greeno, J.G. 1978. Natures of Problem Solving Abilities. Dalam W.K. Estes (ed) Handbook of Learning and Cognitive Processes. Volume 5. Human Information Processing; New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher.
Girl, T.A., Wah, L.K.M., Kang, G.Ng., & Sai, C.L. 2002. New Paradigm for Science Education. A Perspective of Teaching Problem-Solving, Creative Teaching and Primary Science Education; Singapore: Prentice Hall.
Hokanson, B. & Hooper, S. 2004. Level of Teaching: A Taxonomy for Instructional Design. Educational Technology; November-December.
Jonnasen, D.H. & Serrano, J.H. 2002. Case-Based Reasoning and Instructional Design: Using Stories to Support Problem Solving; ETR&D: Vol. 50 (2) pp 65 – 77.
Kemp. J.E., Morrison, G.R. & Ross, S.M. 1994. Designing Effective Instruction; New York: Maxwell Macmillan International.
Lampert. M, 1990. When the Problem Is Not the Question and the Solution Is Not Answer: Mathematical Knowing and Teaching. American Educational Research Journal; Spring. Vol. 27 (1), pp 29 –63.
Marzano, R.J. et all, 1988. Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction. Viginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
McLellan, H. 2004. The Case for Case-Based Teaching in Online Classes; Educational Technology: July - August.
Nastasi, B.K., Clements, D.H. & battista, M.T. 1990. Social-Cognitive Interactions, Motivation, and Cognitive Growth in Logo Programming and CAI Problem-Solving Environments. Journal of Educational Psychology; Vol. 82 (1): 150-158.
Palumbo.D.B. 1990. Programming Language/Problem-Solving Research: A Review of Relevant Issue. Review of Educational Research; Spring. Vol. 60 (1), pp 65 –89.
Qin, Z., Johnson, D.W. & Johnson R.T. 1995. Cooperative Versus Competitive Effort and Problem Solving; Review of Educational Research, Vol. 60 (2): 129 –143.
Steinberg, R.J. 1999. Cognitive Psychology. Second Edition. Philadephia: Harcout Brace College Publishers.
How to Cite
- Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
Most read articles by the same author(s)
- Bambang Suteng Sulasmono, PELUANG REVITALISASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA , Satya Widya: Vol. 35 No. 1 (2019)
- Noventris Ratnawati Radja, Supramono Supramono, Bambang Suteng Sulasmono, PENGARUH KUALITAS LAYANAN ATAS KEPUASAN SISWA DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS SISWA DI SMK KRISTEN SALATIGA , Satya Widya: Vol. 29 No. 2 (2013)
sidebar_menu
- Editorial Team
- Focus and Scope
- Author Guidelines
- Publication Ethics
- Publishing System
Make a Submission
Accreditated.
Terakreditasi Dikti dengan SK B/2493/E5/E5.2.1/2019
citation_statistic
visitor_statistics
- Seputar Kerja
Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya
Maret 20, 2024
Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?
Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!
Apa itu Problem Solving ?
Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.
Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.
Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:
- Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
- Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
- Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
- Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.
Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.
Tujuan Problem Solving
Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:
- Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
- Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
- Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
- Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
- Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada
Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.
Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.
BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda
Tahapan Problem Solving
Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.
1. Mendefinisikan Masalah
Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.
Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.
2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah
Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.
3. Menentukan Prioritas Masalah
Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.
4. Mengembangkan Solusi Alternatif
Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.
5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya
Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.
Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.
Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.
BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?
Metode Problem Solving
Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:
1. Linear Thinking
Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.
Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.
2. Design Thinking
Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.
Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.
3. Creative Problem Solving
Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.
Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.
4. Solution-based Thinking
Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.
Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.
Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!
Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha
Download Aplikasi KitaLulus sekarang!
#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!
04 Mar 2022
Apa itu problem solving manfaat dan penerapannya.
Artikel - FAS,
Artikel - FET,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Masalah dapat didefinisikan sebagai situasi atau tantangan yang memerlukan tindakan atau pemecahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, masalah dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang melibatkan identifikasi, pemahaman, dan penyelesaian suatu masalah.
Proses penyelesaian masalah dimulai dengan pengenalan masalah, kemudian analisis masalah untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang mungkin. Setelah itu, langkah-langkah konkret diambil untuk menerapkan solusi tersebut, dan hasilnya dievaluasi untuk memastikan bahwa masalah telah diselesaikan secara efektif.
Dalam penyelesaian masalah, berbagai keterampilan dapat diperlukan, termasuk kreativitas, pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk membangun dan menguji solusi. Ini adalah proses penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Kemampuan untuk mengatasi masalah dengan efektif dapat membantu seseorang mengatasi masalah, mencapai tujuan, dan membuat keputusan yang lebih baik.
Bagaimana Proses Problem Solving Terjadi?
Untuk mengatasi masalah atau situasi tantangan, seringkali seseorang menggunakan proses penyelesaian masalah. Pada tahap pertama, masalah diidentifikasi. Ini berarti masalah dikenali dengan jelas. Setelah itu, analisis masalah dilakukan untuk memahami sumber masalah, serta akibatnya.
Pada tahap ketiga, ide kreatif digunakan untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi. Setelah itu, evaluasi solusi dilakukan untuk menentukan solusi terbaik berdasarkan hasilnya. Tahap berikutnya adalah menerapkan solusi melalui rencana tindakan yang jelas, dan terakhir, evaluasi hasilnya.
Proses penyelesaian masalah membantu orang mengatasi masalah dengan cara yang terorganisir dan efektif, menghasilkan solusi yang lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih baik.
Manfaat Problem Solving
Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau:
1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri, mencari solusi yang lebih baik, dan mengurangi tingkat stres yang dihadapi ketika menghadapi masalah.
2. Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan
Proses analisis dan evaluasi yang dikenal sebagai penyelesaian masalah membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional, seperti memilih karir, investasi, atau keputusan-keputusan penting lain dalam hidup.
3. Meningkatkan Kreativitas
Saat menghadapi masalah, seseorang seringkali harus berpikir kreatif untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan kreatif dan inovasi.
4. Meningkatkan Komunikasi
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, penyelesaian masalah sering melibatkan kerja tim, di mana orang harus berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
5. Meningkatkan Produktivitas
Dengan memecahkan masalah secara efektif, individu dan kelompok dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang berkontribusi pada pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan.
6. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Mengatasi masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ini karena mereka sadar bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan.
7. Pengembangan Karier
Dalam konteks karir, kemampuan pemecahan masalah sangat dihargai. Orang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.
8. Meningkatkan Kualitas Hidup
Kemampuan menyelesaikan masalah dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Ini karena kemampuan pemecahan masalah memungkinkan orang untuk mengatasi masalah yang mungkin menghalangi mereka dari mencapai tujuan dan kebahagiaan pribadi mereka.
Oleh karena itu, mempelajari kemampuan menyelesaikan masalah adalah langkah yang bagus untuk membangun diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penerapan Problem Solving di Kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari, memecahkan masalah berarti mengatasi berbagai situasi dan masalah. Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas. Ini berarti merumuskan masalah dengan tepat, menemukan sumbernya, dan memahami bagaimana masalah tersebut akan mempengaruhi kehidupan kita. Misalnya, beban kerja yang berlebihan adalah masalah jika seseorang mengalami stres karena terlalu banyak tugas yang harus mereka selesaikan.
Analisis dilakukan setelah masalah ditemukan. Ini mencakup mengumpulkan informasi, memikirkan solusi yang mungkin, dan memahami akibat dari setiap solusi. Orang mungkin perlu mempertimbangkan contoh di atas atau meminta bantuan rekan kerja.
Selanjutnya, langkah ketiga adalah membuat dan menerapkan solusi. Ini mencakup membuat rencana tindakan yang jelas, mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi masalah, dan dengan konsisten mengikuti rencana tersebut. Mengatur prioritas tugas, menggunakan alat manajemen waktu, atau berbicara dengan atasan tentang cara memberikan tugas yang lebih seimbang adalah beberapa solusi untuk beban kerja yang berlebihan.
Terakhir, refleksi dan evaluasi adalah langkah penting dalam menyelesaikan masalah. Setelah penerapan solusi, sangat penting untuk menilai apakah masalah telah diselesaikan dengan baik dan apakah solusi itu efektif. Jika hasil yang diinginkan belum dicapai, orang harus siap untuk merevisi rencana dan mencari solusi yang lebih baik atau perbaikan.
Problem solving membantu orang mengatasi masalah dengan lebih baik, mengurangi stres, meningkatkan kualitas hidup, dan membuat keputusan yang lebih baik. Ini juga membantu mereka tumbuh dalam keterampilan penting yang mereka miliki secara pribadi dan profesional. Problem solving dapat menjadi alat yang kuat untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari jika dilakukan dengan cara yang sistematis dan berpikir kritis.
Sampoerna University
Sampoerna University adalah sebuah universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggul. Kami adalah universitas swasta, non-denominasi, nirlaba yang berlisensi dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Sampoerna University menawarkan berbagai program sarjana dan magister di bidang-bidang seperti bisnis , teknologi informasi , kreativitas dan desain , serta studi kelas dunia. Universitas ini menempatkan fokus pada pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada industri, dengan tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa berhasil dalam karir mereka.
Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi mahasiswa, dengan dukungan fasilitas modern dan fakultas yang berkualitas. Kami juga memberikan beasiswa dan program bantuan keuangan untuk mendukung aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa berprestasi.
Dalam beberapa tahun sejak didirikan, Sampoerna University telah menjadi pilihan pendidikan tinggi yang menarik bagi calon mahasiswa di Indonesia. Dengan pendekatan pembelajaran yang inovatif, koneksi industri yang kuat, dan fokus pada pengembangan karir, kami memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Segera daftar untuk ikut proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini . Admission Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.
Jadwalkan dengan kami kapanpun kamu ingin visit tour kampus on-site atau virtual!
Recent Post
Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant
Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya
7 Bisnis Model Yang Paling Populer
Share This Article
Recent More
Jun, 20 2024
Apa Itu SAP Consultant? Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat...
Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game...
Jun, 15 2024
Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi...
Bootcamp to enhance digital skills with job guarantee program.
Mentorship Club
Tackle your career challenges with more personalized guidance, interactive classes, and a supportive community.
Internpro (Video Course)
Get video courses and access to certified virtual internship placements.
Studi Independen Bersertifikat
Learn flexibly with 200+ professionals and get 20 credits (SKS) for free.
Learn various digital skills for free and earn certifications.
Corporate Service
Corporate Training
Boost team productivity with training tailored for your company.
Hire & Train Program
Solution for the entire recruitment and onboarding process for recruiting large numbers of employees.
Dibimbing Talent Solutions (DTS)
Discover the finest digital talents for your company, ranging from entry-level to experienced-level.
Learning Management System for Business
Enhance employee development through a structured Learning Management System for Business.
Corporate Social Responsibility
Be part of our initiative to contribute to society through technology.
Campus Service
Career Preparation Training
Expert mentoring for university students on career preparation.
Industrial Class
Empower your students to thrive in the professional landscape with SKPI programs, SKS conversions, and certification exams.
Dibimbing Connect
Be part of a community of 62,000+ Digital Learners across Indonesia.
Affiliation
Earn commissions of up to millions of rupiah by joining the Dibimbing Affiliate Program.
Read various inspirational articles with the latest and most up-to-date information.
Become a Mentor
Share your knowledge and expertise while earning extra income.
Learning Center
Problem Solving Adalah: Definisi, Tujuan, Langkah, & Contoh
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
15 April 2024
Problem solving adalah keterampilan esensial yang memungkinkan individu untuk beradaptasi dan berkembang di tengah situasi dinamis. Oleh karena itu, ini adalah skill fundamental yang diperlukan dalam banyak aspek pekerjaan.
Tertarik untuk mempelajarinya? Baca artikel ini sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Problem Solving ?
Sumber: Freepik
Problem solving adalah proses sistematis untuk menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Proses ini menggabungkan analisis kritis dan kreatif untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan mengembangkan pendekatan yang efektif dalam penyelesaiannya.
Lebih lanjut, problem solving bisa digunakan di berbagai konteks. Mulai dari situasi sehari-hari hingga tantangan profesional yang kompleks.
Keterampilan ini sangat penting di berbagai bidang, termasuk bisnis, teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Pasalnya, keahlian ini memberikan individu dan organisasi untuk menghadapi perubahan, mengatasi rintangan, dan terus berkembang.
Apa Tujuan dari Problem Solving ?
Tujuan utama dari problem solving adalah untuk menemukan solusi efektif dalam mengatasi masalah dan memperbaiki situasi yang ada. Beberapa tujuan spesifik dari problem solving meliputi:
Mengatasi Hambatan: Mengidentifikasi dan menghilangkan penghalang yang mencegah pencapaian tujuan.
Meningkatkan Efisiensi: Mencari cara untuk membuat proses atau sistem berjalan lebih efisien.
Mendorong Inovasi: Menggunakan kreativitas untuk menemukan solusi baru yang mungkin tidak segera jelas.
Mengurangi Risiko: Mengidentifikasi potensi masalah di masa depan dan mengambil tindakan untuk menguranginya sebelum menjadi lebih serius.
Mempertahankan atau Meningkatkan Kualitas: Memastikan bahwa standar kualitas dipertahankan atau ditingkatkan melalui solusi yang efektif.
Peningkatan Kepuasan: Menyelesaikan masalah yang mungkin menyebabkan kepuasan pelanggan, karyawan, atau pemangku kepentingan lainnya berkurang.
Adaptasi terhadap Perubahan: Beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan atau kondisi pasar untuk memastikan kelangsungan bisnis atau kepuasan personal.
Baca Juga: 7 Contoh Pelatihan Karyawan untuk Tingkatkan Produktivitas Kerja
Apa Saja 4 Langkah dalam Problem Solving ?
1. definisi masalah.
Langkah pertama dalam problem solving adalah mendefinisikan masalah. Hal ini bisa dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengartikulasikan masalah secara jelas. Tujuannya adalah untuk memastikan pemahaman yang tepat tentang apa yang perlu diatasi.
2. Pengembangan Solusi
Langkah berikutnya adalah mengembangkan solusi. Beberapa cara untuk mengembangkan solusi antara lain:
Melakukan brainstorming dan menghasilkan berbagai solusi potensial.
Menilai kepraktisan dan kelayakan dari setiap solusi yang diusulkan.
3. Pemilihan dan Perencanaan
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan dan perencanaan. Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan:
Memilih solusi terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan seperti efektivitas, biaya, dan sumber daya yang tersedia.
Menyusun rencana rinci tentang bagaimana solusi akan diimplementasikan.
4. Implementasi dan Evaluasi
Langkah terakhir dalam problem solving adalah implementasi dan evaluasi. Berikut adalah cara-caranya:
Melaksanakan solusi yang telah dipilih.
Memantau dan mengevaluasi efektivitas solusi terhadap masalah yang ada.
Membuat penyesuaian dan perbaikan berdasarkan umpan balik dan hasil yang diperoleh.
Contoh Kasus Problem Solving dan Penyelesaiannya
Untuk membantu Anda memahami konsep problem solving , MinDi akan siapkan contoh kasusnya. Berikut adalah contoh kasus problem solving yang sering ditemui dalam lingkungan kerja dan langkah-langkah penyelesaiannya:
Sebuah tim di perusahaan teknologi mengalami penurunan produktivitas yang signifikan selama beberapa bulan terakhir. Ini berdampak pada penundaan pengiriman produk dan meningkatnya ketidakpuasan klien.
Langkah 1: Definisi Masalah
Untuk menyelesaikan situasi di atas, langkah pertama adalah mendefinisikan masalah. Berikut detailnya:
Identifikasi Masalah: Produktivitas tim telah menurun sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman dan klien yang tidak puas.
Pemahaman Masalah: Wawancara dan survei menunjukkan bahwa masalah utama adalah miskomunikasi dan beban kerja yang tidak merata di antara anggota tim.
Langkah 2: Pengembangan Solusi
Langkah berikutnya adalah mengembangkan solusi. Berikut adalah tahapan pengembangan solusi yang dilakukan:
Brainstorming: Tim kepemimpinan melakukan sesi brainstorming untuk mencari solusi. Hal ini meliputi peningkatan alat komunikasi, pelatihan manajemen waktu, dan redistribusi tugas.
Evaluasi Solusi: Setelah mendiskusikan berbagai opsi, tim memutuskan untuk fokus pada peningkatan alat komunikasi dan sesi pelatihan manajemen konflik.
Baca Juga: 10 Jenis Pelatihan dan Pengembangan SDM untuk Karyawan
Langkah 3: Pemilihan dan Perencanaan
Berikutnya adalah melakukan pemilihan dan perencanaan. Ini adalah uraiannya:
Pemilihan Solusi: Diputuskan untuk mengimplementasikan software komunikasi tim yang lebih efisien dan mengadakan workshop manajemen konflik.
Perencanaan Implementasi: Menyusun jadwal pelaksanaan software baru dan sesi pelatihan. Tim juga menetapkan indikator kinerja untuk mengukur perbaikan produktivitas.
Langkah 4: Implementasi dan Evaluasi
Langkah terakhir penyelesaian adalah implementasi solusi dan evaluasi. Berikut adalah lengkapnya:
Implementasi: Software komunikasi baru diintegrasikan dalam operasional tim dan workshop manajemen konflik diadakan.
Evaluasi: Dalam beberapa minggu, ada peningkatan signifikan dalam komunikasi tim. Produktivitas meningkat, dan pengiriman produk kembali tepat waktu. Evaluasi dilakukan melalui umpan balik tim dan review kinerja.
Dengan mengatasi masalah komunikasi dan konflik dalam tim, perusahaan berhasil meningkatkan produktivitas dan memenuhi ekspektasi klien. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan problem solving yang efektif dalam mengatasi masalah organisasional.
Itulah pembahasan lengkap mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa problem solving adalah keahlian penting untuk memperbaiki atau mengoptimalkan situasi yang ada.
Hal ini tentunya juga penting dimiliki oleh karyawan perusahaan. Agar bisa mengoptimalkan potensi karyawan, Anda bisa ikuti corporate training dibimbing.id . Dengan mengikuti program ini, tim Anda bisa bertumbuh dan berkembang sesuai tujuan perusahaan.
Selain itu, program ini bersifat fleksibel. Jadi, Anda bisa menyesuaikan pelatihan yang paling tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan perusahaan Anda di sini! Jangan khawatir, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi karyawan Anda.
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!
PT. Dibimbing Digital Indonesia
Plaza CityView Lantai 2 Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510
Subscribe Email
Get the best new products in your inbox, every day. Get the latest content first.
Video Course Online
Campus Solution
Digital Marketing Agency
Certificate Validation
Privacy Policy
Bootcamp Front-End Web Development
Bootcamp Data Science and Data Analyst
Bootcamp English for Professional
Bootcamp Data Engineering
Bootcamp Golang Back-End Development
AI Machine Learning Engineering
Bootcamp Product and Project Management
Business Intelligence
Bootcamp Digital Marketing
Bootcamp Human Resources
Bootcamp UI/UX Product Design
Bootcamp Full-Stack Business Development
Copyright © 2024. PT Dibimbing Digital Indonesia. All Rights Reserved
VIDEO
COMMENTS
1. Problem Solving. Problem solving research adalah riset pemasaran yang dimanfaatkan untuk mengetahui solusi dari atas permasalahan yang terjadi di dunia pemasaran. Umumnya riset jenis problem solving research mencoba untuk melakukan riset kejadian atau kasus yang terjadi pada masa lalu.
Metode Problem Solving. 1. Brainstorming. Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif. Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu ...
ABSTR AK. Pemecahan masalah (problem solving) merupakan bagian dari ketrampilan atau kecakapan intelektual. yang dinilai sebagai hasil belajar yang penting dan signifikan dalam proses pendidikan ...
Secara umum masalah dalam kehidupan ini akan selalu muncul. Masalah itu lahir dari ketidakpastian. Ketidakpastian itu memunculkan kemungkinan-kemungkinan sehingga memerlukan metode untuk mendekati kepastiannya. Secara ilmiah, masalah itu memerlukan seleksi untuk menjadi sebuah masalah riset.
Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut. Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.
Abstract. Pemecahan masalah (problem solving) merupakan bagian dari ketrampilan atau kecakapan intelektual yang dinilai sebagai hasil belajar yang penting dan signifikan dalam proses pendidikan. Signifikansi kecakapan pemecahan masalah itu dapat dilihat baik dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap kecakapan intelektual ini ...
identify and determine the problem to study. Identifying a research problem is important. because, as the issue or concern in a particular setting that motivates and guides the need. Parlindungan ...
Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut. 4. Solution-based Thinking. Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking, yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.
Manfaat Problem Solving. Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau: 1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah. Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi ...
Tujuan utama dari problem solving adalah untuk menemukan solusi efektif dalam mengatasi masalah dan memperbaiki situasi yang ada. Beberapa tujuan spesifik dari problem solving meliputi: Mengatasi Hambatan: Mengidentifikasi dan menghilangkan penghalang yang mencegah pencapaian tujuan. Meningkatkan Efisiensi: Mencari cara untuk membuat proses ...